Jumat, 25 Maret 2005

Jangan Pakai Baby Sitter!

Kenapa? Tentu saja alasannya adalah perkembangan kecerdasan dan kepribadian bayi Anda!

Coba Anda baca lagi artikel saya sebelum ini. Percayalah, bayi Anda memerlukan senyuman, ciuman, pelukan dan kasih sayang tulus dari Anda yang semuanya ini tidak bisa dia dapatkan hanya dari seorang pembantu atau baby sitter.

Kalau menurut Anda pembantu atau baby sitter yang Anda pekerjakan itu orangnya ramah, baik, sangat senang sama anak kecil dsb...tetap saja kasih sayangnya tidak akan menyamai kasih sayang Anda kepada bayi Anda kan? Kalau nggak setuju, wah mendingan Anda nggak usah melanjutkan membaca artikel ini deh, percuma..!

Apa yang bisa dilakukan oleh pembantu atau baby sitter Anda? Paling-paling dia hanya menyodorkan berbagai macam mainan kepada si bayi, sedangkan perhatiannya entah ke mana. Yang penting si bayi kan nggak rewel...

Ingat, bayi Anda sedang membentuk ribuan bahkan triliunan koneksi dalam otaknya yang akan semakin kuat apabila kejadian yang sama berulang terus menerus. Sudah lihat artikel saya yang sebelum ini?

Bisa dibayangkan apabila bayi Anda lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pembantu atau baby sitter...sama saja Anda membiarkan sang pembantu atau baby sitter tersebut memicu sebagian besar (bisa sampai triliunan) dari koneksi otak bayi Anda yang di kemudian hari akan mempengaruhi kecerdasan dan kepribadian bayi Anda!

Pernah melihat anak balita Anda menyanyikan lagu si Inul? Masih bingung dari mana dia mendapatkannya?

Percayalah, tidak ada yang lebih baik bagi si bayi daripada mendapatkan pengasuhan dari Ibunya sendiri...

Rabu, 23 Maret 2005

Kecerdasan Bayi Anda - Kapan Mulai Terbentuknya?

Tahukah Anda, bayi berusia 3 bulan otaknya telah membentuk koneksi yang jumlahnya kurang lebih 2 kali yang dimiliki oleh orang dewasa? Berapa jumlahnya? Yaaah...sekitar 1000 triliun koneksi lah... Wow!

OK, sebelum saya melanjutkan, mungkin Anda ingin tahu dulu apa sih sebenarnya yang dinamakan koneksi otak itu? Secara sederhana, koneksi otak adalah hubungan antara sel-sel otak dengan sel-sel lainnya dalam tubuh manusia.

Nah, berkaitan dengan bayi, sebuah koneksi akan semakin kuat terbentuk dalam otak bayi apabila kejadian atau pengalaman yang memicu terbentuknya koneksi tersebut semakin sering terjadi.

Coba Anda baca sekali lagi pernyataan di atas!

Sudah? OK, terus apa artinya? Agar lebih mudah dimengerti, mari kita lihat beberapa contoh berikut...

Seorang bayi yang sering diajak berbicara oleh orang-orang di sekelilingnya, nantinya akan memiliki kemampuan berbahasa lebih baik dibandingkan dengan orang yang ketika masih bayi jarang diajak bicara. Bisa dibayangkan, apa jadinya kalau seorang bayi tidak pernah diajak berbicara sama sekali!

Seorang bayi yang sering berinteraksi dengan banyak orang di lingkungannya, insya Allah akan mudah bersosialisasi nantinya ketika dia dewasa. Begitu pula, kasih sayang dan kehangatan yang Anda berikan kepada bayi Anda akan membentuk kepribadian yang positif ketika dia beranjak dewasa.

Ketika Anda mengajak bayi Anda berbicara, sesungguhnya Anda sedang memicu terbentuknya sebuah koneksi dalam otaknya. Semakin sering aktivitas ini Anda lakukan, semakin kuat koneksi yang tercipta. Selanjutnya, bayi Anda akan memiliki kepandaian berbahasa kelak ketika ia dewasa.

Ratusan kejadian atau pengalaman yang dialami oleh bayi Anda akan memicu terbentuknya ratusan koneksi dalam otaknya. Ingat, sekali lagi, semakin sering si bayi mengalami suatu kejadian, semakin kuat koneksi tersebut terbentuk dalam otaknya.

Inilah penjelasan ilmiahnya mengapa bayi dan anak-anak kecil selalu diibaratkan sebagai kertas putih...terserah si orang tua ingin menulis apa di atas kertas itu. Keburukankah atau kebaikan?

Makanya, hati-hati dalam berinteraksi dengan bayi Anda dan jangan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini untuk membentuk kepribadian dan kecerdasan bayi Anda sejak dini, bahkan semenjak masih dalam kandungan!

Tahukah Anda, dengan tersenyum kepada bayi Anda ketika dia menangis, berarti Anda telah memicu terbentuknya suatu koneksi otak yang akan berdampak positif pada emosi si bayi?

Perkembangan Kepandaian Bayi Hingga Usia 1 Tahun

Kayaknya ini artikel terakhir berkaitan dengan tema di atas, soalnya si bayi udah sampai umur 1 tahun nih. Yuk kita lihat apa aja sih kepandaian normal si bayi dari umur 10 bulan hingga 1 tahun...

Umur 10 Bulan
Si bayi normalnya bisa mengangkat pantatnya dan berayun pada tangan dan lutut mungilnya. Dia juga mulai belajar berdiri sambil berpegangan. Coba Anda berikan biskuit kepada bayi Anda...wow, si kecil sudah bisa menjepitnya dengan kedua jari tangan!

Umur 11 Bulan
Wah, pasti Anda sudah kewalahan ngejagain si bayi...abis, si kecil sudah mulai merangkak! Ditambah lagi, dia mulai belajar berjalan ke samping dengan merambat di tembok. Coba Anda tuntun si bayi berjalan...biasanya dia juga udah bisa tuh!

Umur 1 Tahun
Akhirnya...si bayi kayaknya udah bukan bayi lagi ya? Abis dia udah bisa berjalan sendiri sih! Alhamdulillah, dia juga mulai bermain kejar-kejaran dan dapat mengerjakan tugas-tugas sederhana!

OK, begitulah gambaran kemampuan kepandaian bayi dari sejak lahir hingga berumur 1 tahun. Nah, kalau ternyata bayi Anda perkembangannya agak lambat, jangan keburu kecewa dan jangan juga terus memaksa si bayi untuk bisa melakukan kepandaian tertentu. Terkadang si bayi memiliki kelebihan di sebagian hal dan memiliki kekurangan dalam hal lain. Titip cium ya buat bayi Anda dari saya!

sumber: T. Helbruge

Selasa, 22 Maret 2005

Perkembangan Kepandaian Bayi Hingga Usia 9 Bulan

Kapan ya si bayi bisa mulai duduk dan merayap? Nggak sabar nih...

Umur 7 Bulan
Bayi bisa membalikan badan serta bermain dengan tangan dan kakinya. Perkembangan paling menarik pada umur segini adalah si bayi sudah mulai mengoceh. "Ba ba ba...", "Ma ma ma..."

Umur 8 Bulan
Akhirnya...dia bisa duduk dengan tegap! Coba lihat...si bayi juga mulai memperhatikan gerak-gerik Anda dan setiap orang di sekelilingnya. Hadapkan dia ke cermin...pasti dia tertarik pada bayangannya sendiri dalam cermin!

Umur 9 Bulan
Si bayi mulai bisa merayap dan berdirinya semakin tegap bila Anda pegang. Pada tahap ini, dia juga sangat suka lho main ciluk-ba, makanya jangan malas-malas ngajakin dia main ciluk-ba...

Terus, kapan nih bayi Anda bisa mulai berjalan?

sumber: T. Helbruge

Senin, 21 Maret 2005

Perkembangan Kepandaian Bayi Hingga Usia 6 Bulan

Nah, melanjutkan artikel sebelumnya, mari kita lihat perkembangan kepandaian si bayi mulai umur 4 bulan sampai 6 bulan...

Umur 4 Bulan
Bayi mulai bermain-main dengan kedua tangannya dan memasukkan tangannya ke mulut. Ini nih yang suka bikin sang Ibu kerepotan..tenang...ini sih belum seberapa! Terus, si bayi juga mulai bisa tertawa, bercanda dan hal yang paling menggembirakan pada tahap ini adalah dia mulai bisa tengkurap!

Umur 5 Bulan
Pada tahap ini, Anda harus mulai hati-hati memilih tempat untuk menidurkan bayi Anda! Kenapa? Soalnya si bayi sudah mulai menggulingkan badannya. Makanya hindari meletakkan si bayi di dipan atau kasur yang tinggi yang tidak terjaga sisi-sisinya, takut jatuh! Si bayi juga mulai menyentuh mainan dan bisa membedakan suara.

Umur 6 Bulan
Wah, semakin besar aja nih si bayi! Dia mulai bisa bertopang pada kedua kaki, tapi masih perlu dipegang oleh Anda. Bisa memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya dan coba perhatikan...dia bisa menoleh kalau dipanggil.

Seru ya memperhatikan perkembangan bayi kita? Simak terus perkembangannya hingga berumur 9 bulan dalam artikel berikutnya!

sumber: T. Helbruge

Minggu, 20 Maret 2005

Perkembangan Kepandaian Bayi Hingga Usia 3 Bulan

Termasuk pekerjaan yang sangat menyenangkan adalah melihat bayi Anda tumbuh, ya kan? Setiap bulan, biasanya ada aja kemampuan baru si bayi. Dari mulai nongol ke dunia ini, sampai kemudian dia mulai bisa melihat, terus mulai tertawa, ngoceh...dan seterusnya.

Nah, sekarang, apa aja sih kepandaian normal si bayi hingga dia berumur 1 tahun?

Perlu diingat, kepandaian ini tidak bisa dipukul rata begitu saja pada semua bayi. Ada bayi yang perkembangan kepandaiannya sedikit lebih cepat, ada juga yang sedikit lebih lambat. Tapi, setidaknya, penelitian ini bisa dijadikan gambaran bagi para orang tua.

Sekarang, yuk kita lihat apa saja yang normalnya dapat dilakukan oleh bayi kita hingga berumur 3 bulan...

Umur 1 Bulan
Biasanya sih si bayi baru bisa memegang benda yang menyentuh telapak tangannya, secara refleks. Coba kalau Anda letakkan jari Anda di telapak si bayi...pasti telapaknya akan mengenggam jari Anda, ya kan?

Umur 2 Bulan
Mulai bisa menatap benda-benda dekat, dapat tersenyum dan mulai bersuara 'a', 'e' dan 'h'.

Umur 3 Bulan
Si bayi dapat menggerakkan benda yang dipegangnya dan mulai memandang gerakan benda dengan bola mata sampai ke pojok matanya.

Untuk bayi yang usianya di atas 3 bulan gimana? Insya Allah saya akan tulis di artikel berikutnya...

sumber: T. Helbruge