Minggu, 31 Oktober 2010

Pemeriksaan Kanker Payudara

Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting untuk melakukan penyaringan. Beberapa cara yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara :
  • SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari pertama menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakukan tiap bulan (misalnya setiap awal bulan)
  • Mammografi
Dianjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan mamogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun ke atas, mamogram dilakukan setiap tahun.
  • USG payudara
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
  • Termografi
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

Apa Itu Kanker Payudara ?

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat payudara.

Penyebab
Sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mudah menderita kanker payudara, faktor resiko tersebut adalah:
  1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  2. Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.
  3. Riwayat keluarga menderita kanker payudara. Wanita dengan ibu, saudara perempuan atau anak menderita kanker, meiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
  4. Faktor genetik dan hormonal.
  5. Pernah menderita penyakit payudara non kanker.
  6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
  7. Pemakaian pil KB atau terapi hormon estrogen. Pil KB meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung pada usia, lama pemakaian dan faktor lainnya. Terapi estrogen yang dijalani lebih dari 5 tahun juga meningkatkan resiko kanker payudara dan resiko meningkat jika pemakaian lebih lama.
  8. Obesitas (kegemukan) pasca menopause. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar hormon estrogen wanita yang gemuk.
  9. Pemakaian alkohol. Pemakaian akohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko kanker payudara.
  10. Bahan kimia. Beberapa peneitian menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya? mungkin menyebabkan resiko terjadinya kanker payudara.
  11. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
  12. Penyinaran. Penyinaran (rontgen) terutama pada dada pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
  13. Faktor resiko lain. Bebebrapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium, dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker pada keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
GEJALA
Gejala awal berupa adanya benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara sekitarnya, tidak menimbukan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjoan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kuit. Pada stadium lanjut, benjoan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit sekitarnya. Pada kanker stadium anjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara.Kadang kulit di atas benjoan mengkerut dan tampak seperti kuit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :
  1. Benjolan atau massa di ketiak.
  2. Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
  3. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah).
  4. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areoa (daerah berwarna coklat tua di sekeliing puting susu)
  5. Payudara tampak kemerahan.
  6. Kuit di sekitar puting susu bersisik.
  7. Puting susu tertarik ke daam atau terasa gatal.
  8. Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.

    Sabtu, 30 Oktober 2010

    Tips Supaya Tekanan Darah Optimal

    Pastikan tekanan darah optimal dengan :
    • Periksa tekanan darah anda secara berkala sekurang-kurangnya 2 kali setahun atau lebih tergantung kepada tekanan darah anda.
    • Tidak merokok. Nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil menyebabkan jantung terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keperluan tubuh anda.
    • Kurangi konsumsi garam. Garam berlebihan dalam darah dapat menyebabkan lebih banyak air disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah tinggi.
    • Kurangi lemak. Lemak berlebihan akan terkumpul di sekeliling pembuluh darah dan menjadikannya tebal dan kaku.
    • pertahankan berat badan ideal.
    • Olah raga secara teratur.
    • Hindari konsumsi alkohol
      Mengendalikan Tekanan Darah :
      • Olahraga dan mempertahankan berat badan normal.
      • Makanan sehat rendah lemak, kaya vitamin dan mineral alami.
      • Obat anti hipertensi.

        Kamis, 21 Oktober 2010

        6 Tahun Telah Berlalu


        Catatan ini kuperuntukkan buat sahabat-sahabatku..
        Terutama untuk seseorang yang sejak 6 tahun yang lalu telah menemani diri ini. Membagi suka, duka, lara, dan bahagia...
        Bersamanya ku mengarungi kehidupan ini. Bersamanya sama-sama tertatih dalam perjuangan untuk mencapai asa.

        Teringat hari ketika pertama kali ketemu... kutersipu malu ^ ^.
        Hari - hari penuh kenangan yang tak terlupakan.

        Semoga kita selalu bisa bersama seperti ini duhai cintaku, sampai di surga yang kekal abadi.

        Sesaat Setelah Bayi Lahir

        Peluklah dia untuk pertama kali
        Saat melihat buah hati hadir pertama kali, tentu merupakan saat paling membahagiaakan bagi ayah dan ibu. Kenangan ini tidak akan terlupakan seumur hidup.
        Begitu bayi lahir sebaiknya ibu segera memeluk, menimang dan mengajaknya berbiaca. Do'akan dia semgoa menjadi anak yang shalih dan bertaqwa. Ini adalah prosedur sederhana namun penting sebagai awal terjalinnnya hubungan antara ibu dan anak, serta awal perkembangan emosi-sosial, kognitif dan kecerdasan bayi. Pada umumnya bayi yang dipeluk, ditimang dan diajak bicara oleh ibunya pada jam-jam pertama kelahiran akan lebih kuat ikatan batin dengan orang tuanya sehingga kelak ia lebih percaya diri, dan lebih cerdas di kemudian hari.

        Selain dipeluk usahakan memberi ASI (Air Susu Ibu) dengan jalan mencoba menyusuinya meskipun ASI belum keluar. Sebaiknya hal ini dilakukan dalam waktu kurang dari 1 jam setelah bayi lahir. Sebelum ibu merasa mengantuk karena lelah setelah melahirkan.

        Pentingnya tangisan pertama
        Lazimnya sesaat setelah dilahirkan, bayi akan menangis. Inilah masa peralihan yang penuh keajaiban. Setelah berada di rahim ibu sekitar 40 minggu. Tangisan pertama bayi menandakan sehatnya bayi. Justru bila bayi tidak menangis dalam rentang waktu cukup lama, ibu harus waspada. Bisa jadi bayi kekurangan oksigen dan akan mempengaruhi jaringan otaknya.

        Sesaat setelah bayi dilahirkan, paru-parunya akan mengembang. Warna kulit bayi akan mengalami perubahan dari semula tampak abu-abu kebiruan menjadi kemerahan di saat denyut nadinya mulai membaik.

        Rabu, 13 Oktober 2010

        4 Alasan Tidak Seharusnya Mengorek Telinga

        Kotoran telinga atau leboh dikenal sebagai serumen dalam dunia medis sering dianggap sebagai seseuatu yang harus dibersihkan sesering mungkin agar fungsi pendengaran telinga dapat optimal.
        Benarkah mitos ini? Sayangnya… Mitos ini salah sama sekali. Berikut penjelasannya
        Serumen merupakan sekret alami telinga yang berasal dari kelenjar sebasea dan kelenjar serosa pada telinga bagian luar. Serumen ini memiliki tugas utama menjaga agar telinga tidak mudah kemasukan benda asing. Baik itu serangga, air, debu, maupun pasir.

        Mengapa anda sebaiknya tidak mengkorek telinga anda? Berikut alasannya :

        1, Telinga mempunyai mekanisme sendiri untuk mengeluarkan serumen
        = Pada keadaan normal, serumen akan keluar bersama dengan epitel-epitel kulit liang telinga yang telah terkelupas. Gerakan serumen keluar ini dibantu oleh gerakan rahang ketika mengunyah.
        Mekanisme ini akan menjaga agar jumlah serumen di liang telinga kita dalam keadaan yang pas. Tidak terlalu banyak dan mengganggu pendengaran, dan juga tidak terlalu sedikit sehingga tetap mampu menangkal benda asing yang masuk.

        2. Mengkorek telinga menyebabkan liang telinga menjadi mudah dimasuki benda asing
        = Sesuai fungsinya sebagai “barrier” terhadap benda asing. Bisa anda bayangkan bila  “barrier” ini dihilangkah? Benda asing akan sangat mudah masuk. Penulis sendiri punya pengalaman serupa, yaitu telinga mudah sekali kemasukan air saat berenang, dan setelah berhenti mengkorek telinga, hal itu tidak pernah terjadi lagi.

        3. Mengkorek telinga meningkatkn risiko infeksi telinga
        = Mengkorek telinga, terutama dengan benda keras berpotensi untuk melukai liang telinga itu sendiri. Dan perlukaan ini dapat menjalar ke beberapa infeksi akut maupun kronis lainnya.

        4. Mengkorek telinga dapat menimbulkan sumbatan pada telinga
        = “Lho? Bukankah kotorannya dibersihkan? Mengapa malah bisa tersumbat?”
        Serumen normalnya hanya terdapat di 1/3 bag luar telinga. Bila anda mengkorek telinga, ada kemungkinan serumen ini akan terdorong ke dalam dan sulit keluar lagi. Bila sudah demikian, timbullah sumbatan pada telinga yang harus dikeluarkan oleh dokter THT.

        Selasa, 12 Oktober 2010

        Periksa Kesehatan Pertama dan Refleks Bayi

        Pada saat memeriksa bayi, ibu juga harus memperhatikan gerak refleks bayi. Umumnya dokter memeriksa respon dari refleks bayidengan membunyikan suara tertentu, menyentuhkan benda-benda atau menggerakkan tubuh bayi. Dengan cara ini akan diketahui apakah sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.

        Refleks bayi yang sebaiknya ibu perhatikan :
        Refleks Mengenggam : 
        dengan meletakkan jari kita di dalam telapak tangan bayi. Ini untuk melihat apakah bayi dapat secara refleks menggenggam tangan.

        Refleks mencari dan menghisap :
        Apakah bayi peka terhadap benda yang menyentuh di sekitar mulutnya sehingga ia berusaha mencari.

        Sabtu, 09 Oktober 2010

        Ciri-Ciri Fisik Bayi Baru Lahir

        Jenis Kelamin
        Bayi Laki-laki :
        Penisnya menggantung, kulit depan menguncup di ujung penis, dan testis terletak di dalam skrotum. Bayi laki-laki biasanya lahir dengan skrotum atau buah pelir seperti bengkak. hal ini karena adanya cairan di sekitar testis. Kebanyakan kasus ini sembuh tanpa perawatan.
        Perempuan :
        Pada bayi perempuan, bibir kemaluan (labia mayora) berkembang dengan bak, sehingga vulva dapat dikenali. Bibir kemaluan seperti bengkak, bahkan kadang terjadi perdarahan dari vagina. Ini tidak perlu dikhawatirkan.

        Berat Lahir
        Brat bayi yang baru lahir biasanya antara 2,5 hingga 3 kg (2500-3000 gram) dengan panjang 48 cm - 54 cm. Umumnya bayi akan kehilangan berat badan pada beberapa hari pertama, tapi akan segera bertambah beratnya dalam waktu 10 hari setelah lahir.

        Warna Kuning
        25-30 % bayi berwarna kuning pada sekitar tiga hari pertama kelahirannya yang terkait dengan kadar bilirubin dalam darahnya. Bila gerakan bayi masih aktif, masih menyusu dengan kuat, ibu tidak perlu khawatir karena hal ini adalah hal yang normal.
        Namun apabila warna kuning timbul pada hari pertama (24 jam pertama) maka ibu harus waspada dan memeriksakan bayi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter atau perawat akan menempatkan bayi ke dalam boks khusus sambil diberi sinar ultra violet. Ibu tidak perlu khawatir akan tindakan ini. Namun bila setelah bayi dibawa pulang semakin kuning atau masih berwarna kuning setelah 2 minggu, bayi harus segera diperiksakan kembali ke dokter.

        Kulit
        Warna kulit bayi yang semula berwarna abu-abu atau kebiruan pada saat baru lahir, secara perlahan akan berubah menjadi kemerahan. Bagian kulit bayi yang kebiruan ini disebut mongolion spots. Ini merupakan penumpukan pigmen di bawah kulit yang akan hilang dengan sendirinya.

        Tali Pusat
        Tali pusat pada bayi secara perlahan akan menyusut, kering dan berubah warna menjadi hitam. Biasanya tali pusat akan lepas dalam 5-10 hari. sebelum lepas, jagalah kebersihannya dengan mengusapkan alkohol secukupnya dan usahakan untuk selalu kering atau membiarkannya kering tanpa memberikan olesan apapun.

        Kerak Kepala
        Pada beberapa bayi biasanya terdapat kerak dan lapisan berminyak yang menutupi seluruh permukaan kulit kepala (cradle cap). hal ini akibat kelebihan kelenjar sebum. Sebaiknya cuci kepala dengan shampo ayi yang lembut.

        Rambut
        Bila bayi ibu tidak memiliki rambut lebat saat lahir, jangan khawatir karena hal ini normal saja. bayi yang baru lahir memiliki bulu-bulu halus di tubuhnya, disebut lanugo. Biasanya akan rontok dalam beberapa minggu.

        Daerah-Daerah lembut
        Ubun-ubun bayi terasa lembut, karena tengkorak bayi baru lahir belum menyatu dengan sempurna. Ubun-ubun bayi (fontanel) terdapat di atas dan di belakang kepala bayi, serta dilindungi oleh selaput kuat serta tebal.