Rabu, 31 Maret 2010

Bolehkah Memanggil Isteri Dengan Ummi?

Di sebagian keluarga yang dianggap islami di masyarakat kita terdapat kebiasaan yang dianggap sebagai trend keluarga islami yaitu suami memanggil isterinya dengan panggilan ummi (yang artinya ibuku) dan sebaliknya isteri memanggil suaminya dengan panggilan abi (yang artinya ayahku). Yang patut kita renungkan, benarkah hal ini adalah suatu hal yang islami?
 
Penulis kitab ar Raudh al Murbi’, sebuah buku fiqh mazhab Hambali mengatakan:
ويكره نداء أحد الزوجين الآخر بما يختص بذي رحم محرم كأبي وأمي
“Dan makruh hukumnya jika salah seorang dari suami atau isteri memanggil pasangannya dengan panggilan yang hanya digunakan untuk memanggil kerabat yang masih mahram semisal abi atau ummi”.

Sedangkan di Hasyiah ar Raudh al Murbi’ dijelaskan sebagai berikut:
لخبر: أن رجلا قال لامرأته يا أختي، فقال – صلى الله عليه وسلم – «أختك هي؟» رواه أبو داود، فكره ذلك، ونهى عنه
“Dimakruhkannya hal di atas karena beberapa alasan:
Yang Pertama, terdapat dalam sebuah hadits bahwa ada seorang suami yang memanggil isterinya “Wahai ukhti!”. Mendengar hal tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah dia memang saudarimu?!”. Nabi membenci hal tersebut dan melarangnya. (HR Abu Daud no 2210 dan 2211 namun al Albani menilainya sebagai hadits yang lemah).
ولأنه لفظ يشبه لفظ الظهار،
Kedua, kata-kata tersebut menyerupai kata-kata zhihar (mengatakan pada istri: Engkau seperti punggung ibuku)
ولا تحرم به، ولا يثبت به حكم الظهار، لأنه ليس بصريح فيه، ولا نواه فلا يثبت به التحريم، وجاء أن الخليل قال: إنها أختي، ولم يعد ظهارا

Namun menggunakan kata-kata di atas tidaklah sampai derajat haram dan tidak menyebabkan terjadinya zhihar karena dua alasan.
Pertama, kata-kata tersebut bukanlah kata-kata yang tegas menunjukkan makna zhihar dan orang yang mengucapkannya juga tidak meniatkan zhihar dengan kata-kata tersebut. Oleh karena itu hukumnya tidak haram.
Kedua, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Ibrahim al Khalil berkata mengenai isterinya, “Dia adalah ukhti” dan tidak dinilai sebagai zhihar”.
Kutipan di atas bisa dibaca di kitab Hasyiah ar Raudh al Murbi’ jilid 7 hal 8 karya Syeikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim al ‘Ashimi an Nadi cetakan pertama tahun 1397 H, tanpa penerbit.
Sedangkan ar Raudh al Murbi’ adalah buku karya Manshur bin Yunus bin Idris al Bahuti, seorang ulama mazhab Hambali yang meninggal pada tahun 1051H.

Sabtu, 27 Maret 2010

Engkau Tidak Akan Mengadu Kepada Manusia Andaikan Tahu Siapa Mereka

Orang yang bodoh adalah yang mengadukan ALLAH kepada manusia. Ini benar-benar merupakan puncak gambaran kebodohan tentang siapa yang layak diadukan dan siapa yang layak menjadi tempat pengaduan. Andaikan dia tahu siapa RAbb-Nya, tentu dia tidak akan mengadukan -Nya dan anadaikan dia tahu siapa manusia, tentu dia tidak akan mengadu kepada mereka.

Sebagian orang salaf ada yang melihat seseorang sedang mengadu kepada orang lain tentang keperluannya. Maka dia berkata, " Demi ALLAH, mengapa engkau mengadukan siapa yang mengasihimu kepada siapa yang tidak mengasihimu?".

Ada sya'ir yang menyatakan hal ini ,
"Andaikan kau mengadu kepada Anak Adam
kau adukan sang pengasih kepada bukan pengasih."

Orang yang berilmu hanya akan mengadu kepada ALLAH semata. Orang yang berilmu yang paling banyak ilmunya adalah yang menjadikan pengaduannya kepada ALLAH, karena dirinya  dan bukan karena manusia. Dia memandang kepada firman ALLAH :
"Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri." (An-Nisa' : 79)
"Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah (pada peperangan uhud) padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuh kalian (pada peperangan Badr), kalian berkata, 'darimana datangnya (kekalahan) ini?' Katakanlah, 'Itu dari (kesalahan) diri kalian sendiri.' (Ali Imran : 165)

Kaitannya dengan pengaduan ini ada tiga tingkatan :
1. Yang paling buruk ialah mengadukan Allah kepada makhluk-Nya.
2. Yang paling tinggi ialah mengadukan dirimu kepada Allah.
3. Yang pertengahan ialah mengadukan makhluk kepada Allah.

Sumber : Mendulang Faidah dari Lautan Ilmu, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Pustaka Al Kautsar. 1998.

Sabtu, 20 Maret 2010

BUBUR SUMSUM

Oleh : Fatmah Bahalwan (diambil dari sini)

Boleh cerita sukses bikin chees cake dan Tiramisu, tapi kalau blom sukses bikin Bubur Sum-sum, tak sempurnalah ratu dapur. Hehehehe....

Bahan Bubur :
100 gr tepung beras putih (siap beli)
600 - 700ml santan (hasil campuran dari 1 kotak santan instant dan air)
1 sdt garam
1 lbr daun pandan

Cara Membuat :
Campur semua bahan jadi satu, harus benar2 licin supaya nanti tidak menggumpal2, lalu masak diatas api sedang sambil diaduk hingga mendidih dan meletup-letup.
Bahan Kinca :
250 gr gula jawa/aren
1 cangkir air
1 lbr daun pandan
Cara Membuat :
Siapkan kuah gula jawanya (kinca), dari 250 gr gula jawa, 1 cangkir air dan daun pandan, masak hingga gula larut, lalu saring.

 sumber : http://www.ncc-indonesia.com/detail.php?aid=279

BALADO DAGING SAPI


Bahan-Bahan :
1/2kg daging sapi, potong tipis melawan serat, rebus sampai matang lalu sisakan air rebusan.

Bumbu yang di ulek agak kasar :
100gr cabe merah
15 bawang merah
9 bawang putih
gula secukupnya
garam secukupnya


Cara Membuat:
Goreng daging rebus sampai kering
Tumis bumbu ulek sampai matang, masukkan air rebusan daging (sekitar 200 cc) sampai air mengental lalu masukkan gula, garam dan daging goreng.. aduk sampai menyerap.
Daging siap di sajikan dengan nasi hangat

"ini menu favorit hafizh.. bisa nambah makannya"

Sumber : Ummu Hafizh

Minggu, 14 Maret 2010

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu (diambil dari sini)

Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan langkah awal menuju kesuksesan menyusui, salah satu faktor penting dari pembangunan sumber daya manusia kedepan. Penelitian menunjukan bahwa mortalitas dapat ditekan dengan efektif saat kita memberikan kesempatan pada bayi untuk bersama ibunya, dengan kontak kulit dan membiarkan mereka bersama-sama minimal 1 jam.

Disaat itu ibu dapat merespon bayinya, memberi perhatian, memberi kehangatan dan memperkenalkan arti kehidupan dunia yang baru, sehingga bayi pun lebih tenang dan jarang menangis, bayi menjadi lebih hangat sehingga dapat menurunkan resiko kedinginan, bayi pun dapat menghadapi proses adaptasi dengan lebih baik.

Indikasi IMD, Ibu dan bayi harus dalam keadaan yang stabil. Artinya, ibu dan bayi tidak memerlukan perawatan atau tindakan medis paska pesalinannya, apabila memerlukan perawatan medis (resusitasi) IMD harus dihentikan atau tidak dilakukan.

Dalam proses yang semi privasi ini, tenaga kesehatan pun dapat menolong ibu lain yang memerlukannya, kembali ke bangsal atau poliklinik untuk memeriksa pasien lain, melakukan aktivitasnya tanpa terganggu untuk menemani IMD. Karena satu keluarga telah larut dalam indahnya kebersamaan setelah sekian lama bersabar menunggu. Satu proses yang benar-benar memanjakan semua unsur penunjangnya, satu proses yang adil, ibu tenang, bayi tenang, bapak riang, tenaga kesehatanpun senang.

Dalam perawatannya kemudian, bayi pun tidak pernah ditinggal ibu, baik pagi, siang ataupun malam, kehangatan itu selalu ada. Bayi selalu berada disamping ibunya, berada dalam jangkau ibu, sehingga ibu dapat dengan segera merespon semua keinginan bayi. Dalam kata lain, bayi dirawat gabung. Hal ini memberikan kenyamanan tersendiri buat bayi, hormon stress menurun, bayi jarang menangis, sehingga kekebalan tubuh bayi tidak menurun.

Kita dapat membayangkan dalam masa emas kehidupannya, bayi mendapatkan perhatian ekstra, belaian kasih sayang, sentuhan kasih dan alunan ayat-ayat cinta, lalu meminum cairan yang bernutrisi tinggi kaya akan antibodi yang diciptakan spesial buat dia. ini merupakan awal yang terindah, awal pembentukan karakter yang penuh dengan cinta. Karena, awal yang baik adalah setengah perjalanan.

Proses IMD secara step by step, adalah sebagai berikut:

1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan yang tepat, sensitif dan mendukung ibu
2. Sarankan untuk mempergunakan cara yang tidak mempergunakan obat kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan ( pijat, aroma therapi dsb)
3. Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan
4. Keringkan bayi secepatnya tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi
5. Tengkurupkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Kalau perlu menggunakan topi bayi
6. BIARKAN BAYI MENCARI PUTING SUSU IBU SENDIRI . Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut. Bila perlu ibu boleh mendekatkan bayi pada puting tapi JANGAN MEMAKSAKAN bayi ke puting susu
7. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dg kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai
8. Ibu melahirkan dg proses operasi berikan kesempatan skin to skin contact
9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, SETELAH MENYUSU DINI selesai. Tunda prosedur yang invasive
10. Hindarkan pemberian minuman pre-laktal 

Tata Laksana IMD 

1. Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu, dan rasa percaya diri yang tinggi, dan membutuhkan dukungan yang kuat dari sang suami dan keluarga, jadi akan membantu ibu apabila saat inisiasi menyusu dini suami atau keluarga mendampinginya.
2. Obat-obatan kimiawi, seperti Mis: pijat, aroma therapi, bergerak, hypnobirthing dan lain sebagainya coba untuk dihindari.
3. Ibulah yang menentukan posisi melahirkan, karena dia yang akan menjalaninya.
4. Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin keringkan bayi tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi.
5. Tengkurapkan bayi di dada ibu atau perut ibu dengan skin to skin contact, selimuti keduanya dan andai memungkinkan dan dianggap perlu beri si bayi topi.
6. Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut dengan tidak memaksakan bayi ke puting ibunya.
7. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre-feeding) yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih, diantaranya:
a. Istirahat sebentar dalam keadaan siaga, menyesuaikan dengan lingkungan.
b. Memasukan tangan ke mulut, gerakan mengisap, atau mengelurkan suara.
c. Bergerak ke arah payudara.
d. Daerah areola biasanya yang menjadi sasaran.
e. Menyentuh puting susu dengan tangannya.
f. Menemukan puting susu, reflek mencari puting (rooting) melekat dengan mulut terbuka lebar.
biarkan bayi dalam posisi skin to skin contact sampai proses menyusu pertama selesai.
8. Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan, seperti oprasi, berikan kesempatan skin to skin contact.
9. Bayi baru DIPISAHKAN dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap; SETELAH MENYUSU AWAL. Tunda prosedur yang invasive seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi.
10. Dengan rawat gabung, ibu akan mudah merespon bayi. andaikan bayi dipisahkan dari ibunya yang terjadi kemudian ibu tidak bisa merespon bayinya dengan cepat, sehingga mempunyai potensi untuk diberikan susu formula, jadi akan lebih membantu apabila bayi tetapi bersama ibunya selama 24 jam. dan selalu hindari makanan atau minuman pre-laktal.

SOP Inisiaisi Menyusu Dini untuk Kelahiran Normal

1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)
2. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
5. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)
6. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi
7. RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

SOP Inisiasi Menyusu Dini pada operasi caesar
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau dikamar pemulihan.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)
2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat
3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu
4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri
6. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK selama SATU JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, Klaus and Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)
7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi
8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya
9 Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih
10. RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

Sumber : 

Sabtu, 06 Maret 2010

Manusia Yang Paling Utama

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Hanya kepadaMu lah aku menyembah". (QS Al-Fatihah : 5).
Tingkatan : "Hanya kepadaMu-lah aku menyembah" bagi mereka adalah peribadatan yang paling utama, paling bermanfaat dan paling berhak untuk didahulukan dan dikhususkan.

Ibadah yang paling utama adalah amalan untuk mencari keridhaan ALLAH di setiap waktu sesuai dengan waktu tersebut dan kondisinya. 

Ibadah yang paling utama saat berjihad adalah berjihad itu sendiri, meski harus meninggalkan beberapa amalan yang hukumnya sunnah.

Ibadah yang paling utama pada waktu kedatangan tamu adalah menunaikan hak tamu dan melayaninya meski dengan meninggalkan sesuatu yang disenanginya. Demikian pula dalam hubungan suami isteri dan hubungan keluarga.

Ibadah yang paling utama saat-saat terakhir pada malam hari adalah sibuk dengan shalat, membaca Al Qur'an, berdo'a, berdzikir dan istighfar.

Ibadah yang paling utama pada saat menuntut ilmu dan mengajari orang yang tidak mengerti adalah
menerima pelajaran dan sibuk dengan pelajaran.

Ibadah yang paling utama pada saat adzan adalah meninggalkan semua yang dikerjakan dan mulai menjawab panggilan adzan tersebut.

Ibadah yang paling utama saat shalat lima waktu adalah bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya hingga sesempurna mungkin dan bersegera melakukannya pada awal waktunya dengan berangkat ke masjid, meski jaraknya jauh, itu lebih afdhal.

Ibadah yang paling utama saat orang sangat membutuhkan pertolongan baik dengan tenaga atau harta adalah menolongnya dan mendahulukan kebutuhannya atas apa yang kita sukai.

Ibadah yang paling utama saat membaca Al Qur'an adalah mengkonsentrasikan hati dan bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya hingga seakan-akan Allah berbincang langsung denganmu. Konsentrasi untuk mempelajarinya dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah yang ada didalamnya lebih agung dibandingkan konsentrasi saat mendapat surat dari raja.

Ibadah yang paling utama saat melaksanakan wuquf di Arafah adalah bersungguh-sungguh dalam do'a dan dzikir kecuali puasa yang dapat melemahkan aktivitas tersebut.

Ibadah yang paling utama pada saat sepuluh hari bulan Dzulhijjah adalah memperbanyak ibadah khususnya takbir, tahlil, dan tahmid. Ini lebih utama dibandingkan dengan jihad yang tidak diwajibkan secara langsung kepada seseorang.

Ibadah yang paling utama saat sepuluh hari terakhir pada bulan ramadhan adalah berdiam diri di masjid dan i'tikaf di dalamnya dengan meninggalkan segala kesibukan dengan manusia yang lain. Bahkan lebih utama dibandingkan dengan mengajarkan ilmu dan AL Qur'an kepada manusia menurut sebagian ulama.

Ibadah yang paling utama saat saudaramu sesama muslim sedang sakit atau meninggal dunia adalh mengunjunginya, mengurusi jenazahnya, mendahulukannya daripada segala kesukaanmu.

Ibadah yang paling utama saat kena musibah atau mendapat gangguan dari manusia adalah bersabar dan tidak menjauh dari mereka. Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik daripada mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar menghadapi gangguan mereka. yang paling utama adalah menggauli mereka dalam kebajikan dan yang demikian ini lebih baik daripada meningalkan mereka dalam kebajikan. Meninggalkan mereka dalam kejahatan lebih baik daripada menggauli mereka dalam kejahatan. namun apabila dipastikan apabila menggauli mereka dalam kejahatan bisa menghilangkan kejahatan mereka atau meredamnya, maka menggauli mereka dalam kejahatan lebih baik daripada meninggalkannya.

Ibadah yang paling utama setiap waktu dan kondisi adalah mengutamakan keridhaan ALLAH saat itu serta melaksanakan kewajiban yang berkenaan dengan waktu dan kondisi tersebut.

Mereka itulah ahli ibadah secara mutlak. mereka adalah para penyembah ALLAH yang paling utama. Wallahu a'lam.

Disadur dari Kitab Madarijus Salikin.
Sumber : Manshur bin Abdul Aziz Al-Ujayyan, Taman Untuk Orang Yang Dicintai (Mutiara Hikmah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah), Darul Haq. 2002.