Jumat, 24 September 2010

Hukum Berobat Dengan Imunisasi

Pertanyaan :
Apa hukumnya berobat dengan imunisasi sebelum datangnya penyakit?

Jawaban :
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahulloh.

Tidak mengapa berobat dengan imunisasi bila khawatir terkena suatu penyakit, disebabkan adanya wabah, atau sebab lainnya yang dikhawatirkan menjadi penyebab datangnya penyakit. Sehingga tidak mengapa, anda minum obat guna menangkal penyakit yang dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan sabda nabi pada suatu hadits yang shahih :
"Barangsiapa yang pada waktu pagi makan tujuh biji kurma madinah, nicsaya ia tidak akan terganggu oleh sihir, tidak oleh racun. "
Hadits ini termasuk upaya penanggulangan penyakit sebelum terjadi.

Demikian juga halnya orang yang khawatir terhadap serangan suatu penyakit dan ia diberi imunisasi anti wabah yang sedang menyerang di negeri tersebut atau di negeri manapun. Upaya itu tidak mengapa, sebagai upaya pertahanan. Sebagaimana halnya penyakit yang telah menimpa diobati, demikian juga halnya penyakit yang dikhawatirkan akan menyerang, boleh ditanggulangi dengan pengobatan.

Akan tetapi tidak dibenarlkan untuk menggantungkan ajimat, penangkal penyakit, atau jin, atau 'ain, dikarenakan itu semua dilarang oleh Nabi Shollallohu 'alaihi wasalam. Dan beliau telah menjelskan bahwa perbuatan itu termasuk syirik ashgar (syirik kecil), karena itu hendaknya kita waspada. 
(Al-Fatawa Al-Mut'alliqat Bit Thaib Wa Ahkamil Mardha 203)

Sumber : Buku "Imunisasi Syari'at", karya Dr.Muhammad Arifin Badri, MA. Pustaka Darul Ilmi. 2010.

Rabu, 22 September 2010

Makanan Padat Pertama Untuk Bayi (MPASI)

Umur 4 bulan kok belum makan?""
Udah 4 bulan kan, udah saatnya makan dong?"
"Bayinya dikasih makan dong, kan udah 4 bulan."
"Bayi saya sebentar lagi 4 bulan, sebaiknya makanan apa ya yang saya berikan pertama kali?"

Pertanyaan-pertanyaan dan pertanyaan di atas sudah sering dan umum kita dengar. Di saat bayi menginjak usia 4 bulan, Ibu-Ibu pasti sudah bersiap-siap, tanya sana tanya sini mengenai makanan padat bagi bayinya, berikut rekomendasi resep makanan bayi.

Penelitian terbaru berdasarkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, WHO (Badan Kesehatan Dunia) merekomendasikan sebaiknya pemberian makanan padat (MPASI : Makanan Pendamping ASI) ditunda dulu sampai bayi menginjak usia 6 bulan. Sejalan dengan kampanye ASI eksklusif selama 6 bulan.

*Mengapa 6 bulan?
Banyak diantara kita yang tidak pernah tahu mengapa WHO ataupun IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengeluarkan pernyataan bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bulan pertama kehidupan seorang anak. Kemudian setelah umur 6 bulan, anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.
Hal ini juga berlaku bagi bayi-bayi yang mendapatkan susu formula. Karena kebutuhan nutrisi bayi berusia 0-6 bulan sudah tercukupi dari ASI dan susu formula.


Sekitar kurang lebih 5 tahun yang lalu, MPASI memang disarankan diperkenalkan pada bayi berusia 4 bulan. Tetapi kemudian, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam dunia medis, para ahli dan peneliti terus melakukan riset-riset sehubungan dengan pemberian makanan padat pertama bagi bayi. Dan hasilnya, penelitian akhir-akhir ini menemukan berbagai macam hal, sehingga MPASI disarankan diberikan saat bayi menginjak usia 6 bulan.

Hal-hal yang melandasinya adalah :
1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan ekstra & besar dari berbagai penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi di bawah usia 6 bulan belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya

2. Saat bayi berumur 6 bulan ke atas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
Beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb, baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan.

3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan.
Saat bayi berumur di bawah 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap untuk menerima kandungan dari makanan. Sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadinya alergi.

4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Karena proses pemecahan sari-sari makanan yang belum sempurna.

*Rekomendasi Pengenalan MPASI
Pada saat mengenalkan bayi pada makanan padat pertama kali, produk yang dikenalkan sebaiknya makanan dari bahan beras atau cereal, bukan buah. Jangan gunakan tambahan perasa apapun seperti gula dan garam (sampai bayi berusia di atas 1 tahun), karena penambahan garam dan gula pada tiap makanan akan memperberat kerja ginjal bayi yang belum bekerja dengan sempurna pada usia dibawah 1 tahun.

Cara memperkenalkannya pun bertahap. Sedikit demi sedikit dulu dan dibuat encer setelah itu bertahap kekentalan makanan padat ditingkatkan. Karena masih dalam masa pengenalan, jadi kalau sehari hanya sekali pemberiannya juga tidak masalah.
Kemudian, cara mengenalkannya  juga tidak sekali pengenalan langsung beberapa jenis. Ada baiknya 1 jenis makanan kita liat reaksinya selama 1-2 minggu baru pengenalan kepada makanan padat ke 2 dst. Sejauh anak tidak mengalami masalah dengan pengenalan makanan padat jenis 1 maka jenis ke-2, bisa dilanjutkan tetap dengan metode sedikit demi sedikit dahulu sambil terus diperhatikan reaksi sang bayi.
Setelah anak belajar mengenal produk beras dan cereal, tahap berikutnya adalah pengenalan buah. Macam-macam buah yang diberikan bisa pisang, apel, ataupun sayur-sayuran yang dihaluskan.

*Jadwal Pemberian Makan pada Bayi
Makan 3 kali sehari, pagi - siang - malam/sore.
1. Pagi makanan setengah berat (bubur susu, oat meal, roti, biskuit).
2. Siang buah padat dicampur susu (alpukat, apel kukus, pear kukus, labu kuning/pumpkin kukus).
3. Sore - makan berat. Kentang kukus dengan susu dan parutan keju (mashed potato), ubi kukus dihaluskan tambah susu, jagung sisir kukus tambah susu dan keju, nasi (tim).
Selingan satu kali (pagi atau sesudah makan siang) air buah.


Selasa, 07 September 2010

Di Penghujung Ramadhan 1431 H

Tidak terasa hari ini sudah hari ke 28 Ramadhan. Hari-hari begitu cepat berlalu, sebentar lagi sudah berpisah dengan bulan yang mulia ini. Ramadhan ini menurutku sangat "istimewa", Ramadhan pertama di rumah "mungil" kami di sudut RS ^ ^. Ahamdulillahilladzi bini'matihi tatimush sholihat... 

Dengan berbagai pertimbangan, aku tidak ke Solo di hari raya Idul Fitri ini, Perjalanan yang sangat melelahkan, minimal 7-8 jam, bahkan bisa sampai 12 jam, ( karena ke Solo adalah jalur mudik ) membuatku sudah "capek" sebelum menjalaninya. Apalagi kalau memaksakan pulang, harus melewatkan malam-malam terakhir Ramadhan yang penuh barokah ini.

Tidak ada baju baru buat Harits dan Hanif (kasihan banget sebenarnya...). Qodarulloh. Sebenarnya ketika awal Ramadhan sudah punya niat belikan "gamis maroko" yang bagus banget di sebuah toko online di FB. Tapi, nggak tahu kenapa adminnya nggak respon ketika aku pesan. Niatnya mau jahitkan dengan model yang sama, tapi pas itu penjahitnya lagi banyak order, makanya kuurungkan niat utk njahitin. Beberapa minggu yang lalu lihat baju yg bagus di toko online, tapi pas itu uang mepet, habis buat beli macem-macem, jadi mengurungkan niat untuk membeli juga. Ketika Alloh sudah memberikan rizkiNya, toko-toko online dah pada nggak order, mau beli di toko di sini, ruameee banget, ngeliat saja sudah "sumpek", apalagi kalau mesti berdesak-desakan. Mending pakai baju seadanya ya nak...

Sama sekali nggak niat beli kue-kue, roti, dsb dsb... karena biasanya di rumah mertua dah banyak makanan oleh-oleh dari kakak ipar (hehehe). Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu dapat bingkisan dari beberapa orang teman dan kenalan di sini. Sedikit menghibur juga, ternyata di sini aku banyak yang memperhatikan juga....(terharu...). Jazaakumullohu khoiron.

Di hari terakhir Ramadhan ini, kuberharap Alloh Subhanahu wa ta'ala mengampuni segala dosa-dosaku, menerima seluruh amalanku. Menjadikanku selalu menjadi "perhiasan terindah" buat suamiku... dan membimbing anak-anakku selalu menjadi penyejuk kedua mataku.

Berharap bisa bertemu dengan Ramadhan lagi di tahun mendatang...