Rabu, 26 Januari 2011

Pantai Widuri


@ hari rabu sore, tempat favorit abu harits, mas harits dan dek hanif menikmati kesejukan udara pantai. Sambil menunggu ummu harits selesai belajar  :)

Jumat, 21 Januari 2011

Sembuhkan Sakit dengan Shodaqoh

Oleh : Ustadz Abu Bakar al-Atsari

Sesungguhnya Alloh ta'ala menciptakan manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk menguji mereka. Di antara mereka ada yang dikarunia nikmat agar sealu bersyukur dan memuji Alloh Ta 'ala dan diantaranya juga diberikan kesusahan agar mereka bersabar.

Oleh karena itu, dua sifat yang sangat mulia ini (sabar dan syukur) adaah karunia yang sangat agung dari Alloh Ta'ala. Sebab pada dasarnya ujian berupa nikmat dan musibah itu adalah bukti kecintaan Alloh kepada orang beriman tersebut. Bahkan bisa dikatakan bahwa musibah yang menimpa seorang mukmin adalah termasuk nikmat Alloh Ta'ala yang besar jika ia bersabar dan mengharap pahala. 

Salah satu ujian dan musibah yang sering menimpa manusia adalah sakit. Tatkala hal itu menerpa seorang mukmin, hendaknya ia berbaik sangka kepada Alloh Ta'ala dan berusaha mencari kesembuhan dengan cara - cara syar'i yang diperintahkan Alloh. Salah satu metode penyembuhan yang terdengar langka namun sangat mujarab adalah dengan bershodaqoh.

Dari Hasan al Bashri, ia berkata : Rosulullah Shollalohu 'alaihi wassalam bersabda :
"Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan shodaqoh." (Dikeluarkan oleh al-Baihaqi 3/382 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam shohih at-Targhib wa at-Tarhib 744).

Maka jika anda ingin kesembuhan diri atau keluarga anda yang sakit dengan bershodaqoh, hendaknya anda memperhatikan adab-adab bershodaqoh :
1. Hendaknya anda bershodaqoh dari harta yang benar-benar halal, bukan dari yang syubhat (meragukan) apalagi yang haram.
Alloh Ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Alloh) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Janganlah memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Alloh Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS al-Baqoroh : 267).

"Tidaklah seseorang bershodaqoh dengan suatu shodaqoh dari yang baik-dan Alloh tidak menerima kecuali yang baik-baik-melainkan Alloh akan mengambil dengan dua tanganNya (HR.Muslim 1014).

2. Meniatkan degan shodaqoh tersebut untuk kesembuhan orang yang sakit karena semua amalah tergantung niatnya.

3. Jika Anda adaah orang berada, bershodaqohlah dengan dermawan seperti Nabi Shollallohu 'alaihi wasalam bershodaqoh.
Dari Anas bahwasanya seseorang datang kepada Nabi Shollallohu alaihi wasaam meminta semua kambing yang berada di antara dua bukit maka beliau memberikannya. Kemudian orang tersebut mendatangi kaumnya dan berseru : "Wahai kaum, masuk Islamlah. Demi Alloh, sesungguhnya Muhammad memberikan suatu pemberian dengan tidak takut miskin. " (HR. Muslim 2313).

4. Jadikanah shodaqoh anda ikhlas karena Alloh semata. Semakin ikhlas suatu shodaqoh, semakin besar pahala dan buahnya. Nabi shollallohu 'alaihi wasalam menyebutkan di antara orang yang dinaugi Alloh nanti di hari kiamat :
"Dan seseorang yang bershodaqoh lalu ia menyembunyikannya sampai tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kirinya." (HR. Muslim 10310)
Di dalam Al Qur'an sering didahulukan infak secara sembunyi-sembunyi pada malam hari daripada infak terang-terangan, sebagaimana firman Alloh Ta'ala dalam surat al-Baqoroh ayat 274.

5. Hendaknya shodaqoh diberikan kepada orang shoih, bertaqwa, dan orang yang betul-betul membutuhkan bantuan.
Dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi Shollallohu 'alaihi wasalam bersabda :
"Janganlah kalian berteman kecuali dengan orang yang beriman dan janganlah memakan makanan kecuali orang yang bertakwa." (HR. Abu Dawud 4832, at-Tirmidzi 2395, hadits hasan).
Semakin besar kebutuhan fakir miskin tersebut terhadap shodaqoh itu, maka pengaruh dan hasilnya akan makin besar. Jangan disangka bahwa shodaqoh tersebut terbatas pada manusia saja. Bahkan hewan sekalipun-yang sangat membutuhkan uuran tangan kita-insya Alloh akan menyembuhkan karena Alloh Ta'ala sangat luas pemberian-Nya. Nabi sholallohu 'alaihi wasalam bersabda :
"Dalam setiap yang mempunyai hati yang masih basah (setiap yang bernyawa) ada pahalanya." (HR. al-Bukhori 5663, Muslim 2244).

6. Jika shodaqoh anda belum ada hasilnya, ulangilah lagi da jangan berputus asa serta harus yakin dan percaya kepada Alloh Ta'ala.
Hal ini karena bisa jadi Alloh Ta'ala belum menyembuhkan karena ingin membersihkan dosa-dosa si sakit tersebut. Dari Abu Hurairoh, Nabi bersabda :
"Tidaklah seorang muslim tertimpa capek, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegelisahan hingga duri yang menusuknya sekalipun, melainkan Alloh Ta'ala akan menghapus dosa-dosanya dengan sebab hal-hal tersebut." (HR. al-Bukhori-5318)

Oleh karena itu bagi orang yang sakit dituntut untuk segera bertaubat dan memperbaiki ibadahnya kepada Dzat yang mengaruniakannya penyakit dan Sang Penyembuh penyakit tersebut.

7. Jika Alloh Ta'ala memberikan kesembuhan dengan sebab shodaqoh tersebut, hendaknya banyak bersyukur kepada-Nya dengan memperbanyak amal shalih. Di antara amal shalih yang utama namun telah banyak dilalaikan oeh kebanyakan kaum muslimin saat ini adalah menuntut ilmu agama. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa dengan kewajiban menntut ilmu agama islam yang mulia ini. Waffaqumulloh.

SEKELUMIT KISAH NYATA
Pernah seseorang bertanya kepada Abdulloh bin Mubarok tentang luka yang muncul di lututnya sejak tujuh tahun yang lalu sedangkan ia telah mengobati dengan segala cara dan juga meminta pengobatan dari dokter tetapi tidak ada hasilnya. Maka Ibnul Mubarok berkata kepadanya : " Pergilah dan galilah sumur di tempat yang dibutuhkan manusia untuk umum. Aku berharap akan muncul sumber mata air di sana yang dapat menghentikan darah yang mengalir dari lukamu tersebut. " Maka orang tersebut melakukannya, lalu Alloh subhanahu wa ta'ala menyembuhkannya. (Siyaru a'lam an nubala' 8/407).
Dan masih banyak kisah lain tentang keajabian shodaqoh yang dengannya seseorang memperoleh kesembuhan dari penyakit kanker, 'ain (pandangan mata jahat) dan penyakit ganas lainnya dengan izin Alloh Ta'ala.

Sumber : Majalah Almawaddah Vo 34 Edisi Khusus Th ke-4, Hal : 23-24

Kamis, 20 Januari 2011

Pemberi Kesembuhan adalah Allah Azza wa Jalla

Wahai teman-temanku..... 
Jika engkau atau keluargamu sakit maka apakah hal pertama yang engkau lakukan?
Apakah engkau segera pergi ke dokter yang biasa mengobatimu?
atau segera membeli obat di apotek? 
atau minum habatus sauda atau obat herbal lainnya?
(coba diingat-ingat ya....^_^)
Sebagai seorang dokter, kali ini ingin memberi resep yang seyogyanya kita lakukan ketika kita sakit..
Hal yang pertama: janganlah pergi ke dokter wahai temanku.. jangan juga buru-buru minum obat yang engkau beli di apotek, minum habatus sauda maupun obat-obat lainnya.

Hal pertama yang seyogyanya kita lakukan adalah mengetuk pintu Ar-Rahman, hendaknya kita yakin bahwa yang menciptakan penyakit dan kuasa menyembuhkan hanyalah Alloh. Mohonlah kesembuhan hanya kepada Alloh subhanahu wa ta'ala duhai temanku.

Sebagai dokter, aku tidak kuasa menyembuhkan penyakitmu. Jadi jangan pernah mengatakan " Dokter A telah menyembuhkanku...", karena hanya Alloh lah yang kuasa memberi kesembuhan.

Sabtu, 15 Januari 2011

Imunisasi Syariat

Imunisasi... sebuah topik yang "rame" dibicarakan sejak 2-3 tahun yang lalu. Isu kandungan vaksin yang terkontaminasi babi, isu bahwa ini merupakan konspirasi yahudi membuat sebagian orang sangat antipati dengan imunisasi. Biarpun banyak juga yang ttp mendukung program imunisasi ini. 
Tetapi kali ini gak ingin mbahas lebih jauh ttg imunisasi dalam dunia kesehatan. Karena sudah banyak buku/blog yg mbahas seluk beluk imunisasi. Pada kesempatan ini ingin berbagi tentang "IMUNISASI SYARIAT".
Beberapa bln yg lalu, ketika ada pameran buku ana tertarik beli buku ttg imunisasi syariat karya DR. Muhammad Arifin Badri, M.A. Benar-benar buku yang menarik, bahasanya mudah dipahami, dan enak dibaca (promosi euy...hehehe). Harganya juga gak mahal kok, kalo gak salah cuma 20 rb. Di buku itu kita bisa belajar suatu metode pencegahan penyakit yg telah diajarkan di dlm Islam. Jadi sebagai seorang muslim seharusnya kita menerapkan imunisasi syariat ini. Berbeda dg imunisasi kedokteran yg banyak polemik dan efek samping, imunisasi syariat telah terbukti efektif dan manjur melindungi diri kita dari seluruh penyakit dan petaka, biidznillah. 
Beberapa syariat islam yang termasuk Imunisasi Syariat yang bertujuan mencegah datangnya penyakit adalah 
  1. Membaca basmalah ketika hubungan suami istri.
  2. Menutup bejana dan tempat menyimpan makanan dan minuman. 
  3. Makan tujuh biji kurma ajwah.
  4. Banyak beristighfar. 
  5. Memohonkan perlindungan untuk anak-anak. 
  6. Tidak berlebih-lebihan dalam makanan dan minuman.
Beberapa syariat di atas, hanya setetes dari lautan syariat yg bila kita amalkan dg penuh keimanan akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita. Bukan hanya dalam kesehatan badan, akan tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan kita baik di dunia dan akhirat. Btw,pembahasan per pointnya bisa dibaca di bukunya ya... Ayo mulai menerapkan syariat di atas. Biar diri kita sehat lahir dan batin, insyaALLOH. 
Beberapa pekan yg lalu mdpt kesempatan mendengar ceramah langsung dr DR.Arifin Badri tentang IMUNISASI SYARIAT ini di masjid SMA al Irsyad Tegal. Penjelasan ustadz benar-benar gamblang dan mbuat makin semangat utk menerapkan syariat yg mulia ini. Benar-benar agama Islam sudah sempurna dlm memberi petunjuk kpd umatnya. Hanya kebodohan kaum muslimin saja yang enggan mempelajari syariat Islam, shg menganggap bahwa islam tidak mengajarkan kita ilmu kedokteran maupun ilmu yg lain.