Minggu, 25 September 2011

Menyambut Kehadiran Buah Hati Ke-3

Menjelang kelahiran anak ke-3 kali ini, aku memang merencanakan untuk mencoba mengurus semua sendiri saja. Dari mempersipkan perlengkapan bayi, proses melahirkan sampai merawat dedek bayi nantinya, insyaallah. Biarpun sekarang aku tinggal jauh dari ortu, tapi masak ya mau merepotkan orang tua terus setiap kali melahirkan. Apalagi sudah anak ke-3, apa nanti kata dunia :p. Aku pengennya malah awalnya "home labor" (melahirkan di rumah), minta tolong teman bidan ke rumah kalau ntar partus.. Tapi... berhubung suami khawatir anak-anak bakalan riweuh dan nggak bisa diajak kompromi, lebih baik melahirkan di RS saja. Lagipula dari rumah ke RS, cukup jalan kaki 5 menit sudah nyampe. Suami juga ngerasa lebih tenang kalau aku melahirkan di RS. Biarpun mungkin nanti suami nggak bisa nungguin juga... (hiks... kasihan ya?). Kayak dulu pas kuret, aku ditinggal sendirian di RS, suami menjaga anak-anak di rumah. Kasihan juga kalau anak-anak diajak tidur di RS. Suami ngerasa lebih tenang kalau  partus di RS, karena orang RS kan sudah cukup famiiar denganku, jadi nggak ditungguin juga kayaknya nggak akan ditelantarkan oleh bidan dan perawat RS kok, hehehe. Sudah biasa tidur sendirian di RS juga kalau pas jaga malam :D.
Kalau dulu ketika menjelang kelahiran Harits, segala perlengkapan bayi, dari baju, popok, perlengkapan mandi, kamar bayi, boks bayi, sampe stroller dan mainan dipersiapkan oleh ibuku (sindrom cucu pertama.. jadi ibu semangat banget menyiapkan semuanya), maka kali ini mau nggak mau aku mesti nyipain sendiri. Jadi berasa kayak baru mempunyai anak pertama karena baru kali ini mempersiapkan perlengkapan bayi sendiri. Alhamdulillah masih mempunyai sisa-sisa popok, baju bayi, gedong, gurita (tapi sekarang nggak dipake lagi..), kaos kaki, dll punya Harits dulu, jadi tinggal mencuci dan menata ulang saja. Tapi tetep aja ada beberapa barang yang aku rasa masih kurang. Kayak cloth diaper kan belum punya (pengen coba pake...), waktu harits lahir kan belum kenal yang namanya codi. Ahamdulillah sudah punya 5 clodi. Sempat tertarik beli sleepywrap (gendongan yang katanya nggak bikin badan sakit), tapi takut nggak bisa make, sudah gitu harganya cukup mahal juga, jadi memutuskan cukup pake gendongan jarik saja lah....rencananya juga nggak mau sering gendong dedek bayinya.

Suami juga sudah wanti-wanti untuk menyiapkan perlengkapan yang mesti dibawa ke RS jika sudah mau partus nanti, jadi nanti suami nggak bingung mempersiapkan barang-barang yang mesti dibawa. Nggak banyak barang yang mau di bawa ke RS, lha wong rumahnya mepet RS, kalau ada yang kurang tinggal ambil aja ke rumah. Paling cuma popok, baju, gedong, jarik, baju ganti buatku, bedak, baby oil, minyak telon, pembalut dan selimut.

Menyambut kelahiran anak, hal yang nggak kalah penting dibanding mempersiapkan perlengkapan bayi adalah hal-hal yang berkaitan dengan syariat Islam yang mengatur hal ini. Makanya sedari awal aku juga mulai mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan kewajiban kita sebagai orang tua ketika anak kita lahir :
  1. Tahnik : pengennya cari kurma ajwa, tapi berhubung di sini nggak ada yang jual (males mau beli online), belinya kurma mesir saja.
  2. Nasikah : kayaknya nggak mungkin banget kalau mesti masak sendiri, ahamdulillah suami mempunyai teman yang mempunyai usaha aqiqah. Cari praktis saja lah... daripada repot-repot mesti cari kambing dan cari tukang masak..kayaknya bakalah repot banget. Mending pesan di teman suami saja.
  3. Mencukur rambut bayi : ntar diusahakan cukur sendiri saja lah kalau bisa. Kalau nggak ntar minta tolong dukun bayi yang dulu ngrawat dek Hanif.
  4. Khitan : Alhamdulillah di RS ada beberapa perawat yang sudah biasa khitan bayi di usia 7 hari. Sudah minta tolong juga supaya ntar berkenan mengkhitan dedek bayi.
  5. Hadiah buah teman-teman : Pengen kasi risalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran sang buah hati. Risalahnya sudah mulai aku susun sedikit demi sedikit. Sumber pustakanya banyak yang aku ambil dari artikel yang disusun Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal di rumaysho.com. Sekarang masih tahap ngedit, belum selesai-selesai dari kemarin karena ternyata hamil besar gini agak susah buat ngetik. Kalau ngetik agak lama raanya nafas sudah ngos-ngosan karena tertekan ama perut yang sudah besar. Semoga saja bermanfaat buat teman-teman dan menjadi amal shalih buat kami. Aamiin.