Rabu, 18 Mei 2011

Seputar Jam

Beberapa bulan terakhir, Harits lagi senang banget tanya tentang "jam". Bangun tidur, hal yang pertama ditanya, "sekarang jam berapa mi?", mau berangkat skul ngecek dulu sudah jam berapa, dan pasti bakalan badmood kalau berangkat sekolahnya lebih dari jam 6.30 pagi... Walah, kalau masalah ini Harits benar2 beda sama umm-nya. Dulu umm kan jagonya berangkat terlambat (hehehe). Klo Harits maunya berangkat sekolah paling pertama .. gubraks deh... Alasannya kalau berangkat paling duluan, katanya ditunjuk jadi komandan gitu.... anakku..anakku segitunya dehh... Barokallohu fiihu. 

Begitu juga kalau disuruh pulang bermain dengan temannya di kompleks rumdin, pasti langsung tanya "Memang jam berapa, mi? ntar harits pulang jam 12 saja...". Begitu juga dengan jadwal jam belajarnya, sekarang harits suka nawar.. " Harits belajarnya jam 8 saja, mi...". Padahal kadang kalau nunggu sampai jam 8, umm nya dah ngantuk banget. Jadinya malah suka ketiduran.. hehehe. Um harits biasa tidur habis isya' kalau nggak ada kegiatan apa-apa.

Karena sering bertanya tentang jam, harits  mulai bisa melihat jam berapa, biarpun belum bisa pas benar, misal jam 7.15, baru tahu sekarang jam 7 belum bisa "ngeh" ada lebih 15 menitnya, jadi baru paham  hitungan jam, belum paham ada menit, apalagi detik. Tapi kalau jam 7.30 sudah bisa bilang jam setengah delapan.
Saking sukanya sama jam,  waktu kemarin Lulus Iqro' 6 pun hadiahnya minta jam beker... Harits senang banget ketika umm membelikan jam beker yang dipilihnya sendiri di toko jam. Sampai - sampai jam bekernya ditunjukkan pada semua temannya di perumahan. Bu gurunya  di TK juga cerita kalau harits di sekolah cerita kalau dibelikan jam beker oleh umm. hehehe. Ketika ditanya pengen hadiah apa kalau sudah hafal juz amma haritspun pengennya jam yang melingkar kayak punya abi (jam tangan kali maksudnya) ^^ Ya semoga saja cepat bisa dibelikan ya nak.. makanya ayo semangat dan terus rajin menghafal....
Kurasa penting juga untuk selalu melihat jam, agar kita selalu ingat waktu dan tidak mengisinya dengan hal yang sia-sia.

Minggu, 15 Mei 2011

Problem Umum Kulit Bayi

Secara umum kenali dahulu beberapa masalah pada kulit bayi seperti berikut :
Kulit Kering
Kulit bayi mudah kering. Semakin kering kulit, semakin berkurang tingkat kefektifannya dalam meilndungi dirinya dari efek-efek yang berbahaya.
Pencegahannya :
  • Mengatur suhu dan kelembaban di rumah.
  • Lindungi bayi dari angin.
  • Jaga kelembaban kulit bayi. Untuk mencegah dari kekeringan dengan menggunakan krim untuk bayi, baby lotion atau baby oil atau minyak zaitun.
Luka Gesekan
Gesekan yang terjadi antara pakaian bayi dan kulit bayi, atau kulit dengan kulit seperti di ketiak atau lipatan-lipatan paha, dapat menimbulkan lecet.
Pencegahannya :
  • Keringkan tubuh bayi secara menyeuruh dan seksama seteah mandi. Beri perhatian khusus pada lipatan-lipatan kulit.
  • Hindari menggunakan pakaian dari bahan yang kaku, kasar dan ketat.
  • Gunakan krim untuk mengurangi gesekan dan menjaga bayi ibu tetap nyaman.
Lapisan kerak kulit kepala
Hampir semua bayi mempunyai kerak topi atau kerak kulit kepala. Penyebabnya adalah kelenjar aktif yang berlebihan, sehingga menyebabkan menumpukkan kotoran pada kulit kepala.
Untuk membersihkan dan mencegahnya :
  • Untuk mencegahnya, cucilah kulit kepala bayi dengan shampoo khusus bayi dengan lembut.
  • Hilangkan semua sisa sabun dengan membilasnya bersih-bersih.
  • Bila perlu bubuhkan baby oil pada kulit kepala bayi sambil sedikit diurut dan biarkan selama sekitar 10-15 menit untuk melunakkannya. Cara ini akan membuat lapisan bersisik itu menjadi lunak terkelupas.
  • Sisirlah rambut bayi dengan sisir khusus bayi untuk menghilangkan kerak kulit kepala yang sudah terkelupas tadi.
Gangguan Umum Kulit
Terdapat beberapa jenis ganguan kulit yang seringkali dijumpai pada bayi :

Biang Keringat
Cuaca panas mungkin saja dapat membuat pori-pori kuit bayi tersumbat yang kemudian menjadi biang keringat.
Pencegahannya :
  • Jangan biarkan bayi kepanasan.
  • Jangan kenakan pakaian yang berebihan di dalam kamar.
  • Pakaian bayi jangan terlalu ketat.
  • Bersihkan bayi secara teratur untuk menghilangkan kotoran yang tertinggal.
Perubahan Hormon
Jika ibu mendapati hidung, pipi dan kening buah hati ditumbuhi bercak-bercak putih tak usah panik. Ini menandakan bayi ibu kurang menerima hormon ketika ia masih berada di dalam kandungan. Hal ini normal dan bersifat tidak permanen.

Bercak Susu
Pada bayi yang menyusu ASI seringkai dijumpai noda putih kecil pada wajah, leher dan dada atas. Diduga penyebabnya adalah ASI yang menempel pada bagian-bagian tersebut. Bercak ini menyebabkan kulit tampak basah. Gangguan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya hingga bayi mencapai usia 2 tahun.
Pencegahannya :
  • Ketika bayi menyusu, letakkan kain bersih di sekitar leher dan dadanya untuk mencegah tetesan ASI.
  • Selesai menyusui, segera bersihkan bayi ibu dengan kapas yang sudah dibasahi, untuk mencegah tertinggalnya ASI di kulit bayi ibu.
Alergi Kulit dan Penyebabnya
Ibu boleh sedikit lega karena bayi jarang mengalami alergi kulit. Alergi pada bayi baru tampak setelah alergen (zat-zat pembawa alergi) berkali-kali masuk tubuh bayi. Jangan pula ibu terkecoh bahwa tidak semua bercak pada bayi disebabkan oeh alergi. Mungkin ini cuma iritasi kulit yang disebabkan oleh iritan (zat penyebab iritasi) dari sabun atau sampo yang berbahan keras.
Untuk menghindari bayi ibu terkena alergi, kenali faktor-aktor penyebabnya :
1. faktor genetis
Jika ada anggota keluarga yang menderita alergi, kemungkinan bayi akan mengidap alergi juga.
2. faktor lingkungan
Tidak tahan terhada debu dapat pula menyebabkan aergi kulit.
3. faktor tubuh
Makanan, infeksi virus, baktei, jamur atau obat-obatan dapat menyebabkan gangguan kulit.

Sumber : Sentuhan Pengasuhan Si Buah Hati, Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Informasi dan Tes HIV Sukarela (Voluntary Counselling and Testing)

Apa itu Konseling dan Tes HIV sukarela (VCT)?
Konseling HIV merupakan suatu dialog antara petugas konseing (konselor) dengan klien untuk meningkatkan kemampuan klien dalam memahami HIV/AIDS beserta resiko dan konsekuensi terhadap diri, pasangan dan keluarga serta orang sekitarnya.
Tes HIV adalah pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau tidak.

Mengapa Perlu Konseling dan Tes HIV Sukarela?
  • Penularan HIV/AIDS sudah meluas dan terjadi di seuruh kalangan masyarakat, tua-muda, kaya-miskin, semua bisa tertular.
  • Di Indonesia, hingga Desember 2005 tercatat 4.244 penderita HIV dan 5.321 penderita AIDS.
  • Orang dengan HIV positif terlihat sehat, merasa sehat dan tidak tahu bahwa dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya kepada orang lain.
  • Deteksi dini sangat penting untuk mengetahui status HIV seseorang, yaitu melalui tes HIV.
  • Untuk membantu seseorang yang akan melakukan tes HIV diperlukan pendekatan secara individual melalui proses konseling.
  • Konseling dan tes HIV digunakan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV/AIDS bagi orang dengan HIV/AIDS positif (ODHA).
Siapa yang memerlukan Konseling dan Tes HIV Sukarela?
Masyarakat yang membutuhkan pemahaman diri akan status HIV dan beresiko tinggi tertuar HIV seperti :
  • orag yang berhubungan seks suka berganti-ganti pasangan.
  • wanita pekerja seks/pria pekerja seks.
  • waria.
  • gay/pasangan homo seksual.
  • pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.
  • ibu yang terinfeksi HIV kepada bayinya melalui jalan lahir dan air susu ibu
Apa manfaat konseling dan tes HIV sukarela?
  • Mereka yang beresiko tinggi tertular HIV dapat mengetahui status HIV nya.
  • Dukungan mental dan spiritual sebelum menjaani dan setelah menerima hasil tes HIV.
  • Mengubah perilaku beresiko menjadi tidak beresiko.
  • Memperoleh arahan pelayanan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS.

Bagaimana Tahapan Konseling dan Tes HIV Sukarela?
Ada tiga tahapan dalam pelaksanaan konseling dan tes HIV, yaitu :
1. Konseling pra tes HIV
Membantu kien menyiapkan diri untuk melakukan pemeriksaan darah atau tes HIV.
Materi konseling yang diberikan :
  • Proses konseling dan tes HIV sukarela.
  • Manfaat tes HIV.
  • Pengetahuan tentang HIV/AIDS.
  • Meluruskan pemahaman yang salah tentang HIV/AIDS dan mitosnya.
  • Membantu klien mengetahui faktor resiko penuaran HIV/AIDS.
  • Menyiapkan kien untuk pemeriksaan darah.
  • Mendiskusikan kemungkinan hasi tes HIV positif dan negatif.
  • Persetujuan untuk tes HIV sukarela.
  • Mengembangkan rencana perubahan perilaku yang sehat dan aman.
2. Tes HIV
Tes HIV adalah pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan status HIV nya.

3. Konseling Pasca Tes HIV
Membantu klien memahami dan menyesuaikan diri dengan hasil tes. 
Materi konseling yang diberikan :
  • Penjelasan tentang hasil tes HIV.
  • Jika hasil tes positif, petugas konseling akan menyampaikan hasil tes dengan cara yang dapat diterima klien, secara halus dan manusiawi. Petugas konseling akan merujuk kien ke ayanan medis dan sosial.
  • Penanganan reaksi emosi yag ada.
  • Jika hasil tes negatif, isu seks aman dan tes ulang tetap disarankan.
  • Informasi dan layanan rujukan untuk pengobatan.
  • Diskusi untuk mencegah penularan HIV.
  • Diskusi untuk tetap sehat dan positif bagi ODHA.
  • Dukungan moral yang dapat diberikan.
Bagaiman Prinsip Layanan Konseling Tes HIV sukarela?
1. Atas persetujuan klien
Tes HIV harus diakukan secara sukarela, tanpa paksaan atau tanpa tekanan dari keluarga, teman, tetangga atau petugas kesehatan. lembar persetujuan tertuis dari klien harus dilakukan sebelum tes dilakukan.

2. Kerahasiaan
Konseing dan tes HIV diakukan harus dalam suasana saing mempercayai, menghargai dan terjamin kerahasiaannya.

3. Tidak membedakan atau tidak diskriminasi
petugas tidak akan membedakan dalam memberikan layanan, semua diperlakukan sama seperti layanan penyakit lainnya.

Apa Peran Anda?
  • Menyebarluaskan informasi tentang perlunya dan adanya pelayanan konseling dan tes HIV sukarela.
  • Jika ada teman, kerabat, tetangga dan keluarga yang menjadi kelompok beresiko tertular HIV/AIDS segeralaha menginformasikannya.

Dimana tempat Layanan konseling dan tes HIV sukarela?
Saat ini berbagai pusat informasi untuk layanan onseling dan tes HIV telah ada di Rumah Sakit Umum Daerah di Indonesia.
Di klinik swasta/LSM peduli HIV/AIDS yang terdekat

Sumber : Leaflet Informasi Konseling dan Tes HIV Sukarela (Voluntary Counseling and Testing), DepKes RI.

Sabtu, 07 Mei 2011

Alumni Smaga Ska

Sebenarnya aku nggak bermaksud membangga-banggakan almamaterku. Kurasa aku bukanlah seorang yang fanatik terhadap suatu sekolah tertentu. SMA ku dulu memang termasuk salah satu sekolah favorit di kota Solo. Merupakan hal yang biasa jika banyak alumni dari SMA 3 yang melanjutkan studi di berbagai Universitas favorit baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa teman satu angkatanku saja, ada yang kuliah di Singapura, Austraia, Jerman, Amerika dan negara-negara lain di dunia. Bahkan beberapa masih menetap di sana.

Tetapi perjalanan salah satu alumni SMA ku ini benar-benar membuatku takjub. Masyaalloh, ternyata ada juga alumni SMA ku yang sekarang menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah. Ketika sedang blogwalking, aku menemukan sebuah cerita yang sangat membuatku takjub dengan alumni SMA 3 Solo ini, aku nggak tahu pasti, dia lulus dari SMA 3 tahun berapa. Tapi dilihat dari umurnya kok sebaya denganku ya.. hehehe.. jangan-jangan satu angkatan ya? entahah.. otakku terlalu penuh untuk mengingat sebuah nama. Yang jelas perjalanan hidupnya dalam menggapai hidayah sampai bisa seperti sekarang, pantas membuat kita untuk bisa menirunya. Salah satu alumni SMA 3 ini, berbeda dengan alumni yang lain, sekarang beliau menuntut ilmu di kota nabi, bahkan sedang mengambil S2 jurusan Ilmu Hadits di Universitas Islam Madinah. Barokallohu fiihu. Semoga semakin banyak orang-orang yang mengikuti jejak beliau. Kisah beliau bisa di baca di sini :
kisah 1, kisah 2, kisah 3. Kisahnya belum selesai, kelanjutnya mungkin bisa diikuti di blog beliau.

Sebenarnya ini juga bisa sebagai motivasi buat yang sekarang masih sekolah di sekolah umum yang mempunyai keinginan melanjutkan sekolah ke Universitas Islam Madinah. Dengan doa dan usaha yang maksimal, pasti bisa melanjutkan kuliah di Madinah juga, biidznillah. Lagipula ternyata kalau dilihat basic pendidikannya banyak juga kok ustadz-ustadz yang dulunya sekolah di sekolah umum, sebelum akhirnya bisa kuliah di UIM.

Selasa, 03 Mei 2011

Malas ANC

Sejak hamil pertama, aku memang agak ogah-ogahan ANC. Kalau nggak dipaksa suami atau ortu, nggak mau ANC. Jadilah waktu itu ANC ketika kehamilanku sekitar 24 minggu. Waktu itu kenapa malas ANC alasannya macem-macem. Selain karena merasa baik-baik saja, aku juga sedikit belajar apa perubahan seorang ibu hamil, jadi kadang suka meriksa kandunganku sendiri (periksa TFU nya). Waktu itu periksa ke Sp.OG karena suami ingin memastikan, kalau kehamilanku baik-baik saja en pengen tahu jenis kelamin bayinya. Tapi pengalaman periksa pertama kali ke Sp.OG, membuatku makin malas ANC.. Antrinya banyak banget, datang jam 4 sore, jam 7 malam baru diperiksa. Kayaknya bu sulis (Sp.OG tempat aku periksa), tahu aku coass  makanya ditanya dah punya vitamin belum di rumah? jawabku sudah... (biarpun nggak pernah takminum sebenarnya, karena mencoba minum sekali, bukannya enak, malah mual muntah nggak karuan, so menghentikan minum vitamin/calcium selama kehamilan).
Yah.. sejak itu jadi malas ke Sp.OG lagi... Sering ditawari residen obgyn, diperiksa di RS, tapi maluuu... kayaknya risih banget mesti buka-buka baju (biarpun di depan perempuan), makanya mending nggak usah diperiksain aja.
Kehamilan kedua juga sama, cuma 1 x ANC selama kehamilan. Kehamilan ketiga periksa ketika UK 8 minggu karena ngflek-ngeflek terus.. ternyata mola hidatidosa dan mesti dikuret.
Nah.. sekarang hamil ke 4, biarpun "sedikit" banyak keluhan dibanding kehamilan sebelumnya, karena sejak hamil 4 minggu, aku mengalami hiperemesis yang luar biasa... aku tetep males ANC. Sudahlah... insyaaalloh hal yang normal. Sempat minum mediamer B6 untuk mengurangi emesis, tapi ternyata nggak terlalu banyak pengaruhnya, makanya sama kayak hamil sebelumnya, aku menghindari minum obat maupun tambahan suplemen. Aku optimis saja asal makan yang bergizi, insyaalloh asupan giziku sudah cukup, tidak perlu tambahan zat besi, calcium, asam folat dll. Apalagi susu ibu hamil... mending beli susu UHT saja ^^. Suamiku pernah membelikan CDR, tapi kayaknya setelah minum perut malah perih, jadi CDR nya diminum suamiku sama anak-anak.  Madu juga nggak pernah kuminum, kalau minum madu malah mualll, (kecuali madu Nusantara sih, tapi kok harganya sekarang mahal ya?), apalagi sari kurma, dari baunya saja, sudah eneg...
Aku emang orang yang dari kecil, sangat susaaaah minum obat. Sampai mertuaku juga heran, sukanya nyuruh orang minum obat, minum obat sendiri nggak mau..  Habis obat baik kimia atau herbal, rasanya pahit semua... mencium baunya sudah mual.hehehe.

Yah.. semoga saja biarpun nggak ANC, semuanya berjalan normal sampai melahirkan nanti. Tetap semangat dan optimis  ^^