Senin, 03 Oktober 2011

Menuju Bayi Sehat

Oleh : Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron

Tubuh Bayi Saat Lahir
Bayi yang baru lahir, semua anggota tubuhnya masih lemah, termasuk kulit, daging dan tulangnya. Anggota tubuhnya lebih mudah terluka dan patah bila terkena benda yang kasar. Itulah sebabnya mengapa dia sering sakit, terutama demam. Orang tua biasanya akan membawanya ke tukang pijat karena badannya terganggu. Bahkan bentuk kepalanyapun aka bisa berubah karena salah menidurkannya.

Kenyataan ini sebelumnya sudah dijelaskan oleh Alah azza wa jalla dengan firman-Nya :
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Diaah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS.ar-Ruum : 54)

Ibnu katsir rahimahullah berkata : " Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita tentang proses kejadian mausia dengan tahapannya. Manusia asalnya dari tanah, lalu menjadi mani, lalu menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, lalu menjadi tulang, kemudian tulang itu dibungkus dengan daging, lalu ditiupkan ruh, lalu keluar dari rahim ibunya daam keadaan lemah dan tidak berdaya, kurus, kecil, lemas badannya kemudian sedikit demi sedikit menjadi kuat kemudian membesar menjadi pemuda. Inilah maksudnya sesudah lemah itu menjadi kuat. Lalu lama kelamaan berkurang kekuataannya sehingga menjadi tua dan rapuh tulangnya, dan inilah maksudnya sesudah kuat itu lemah, sehingga semangat berpikirnya berkurang, gerakan dan kekuatannyapun berkurang, sehingga sifat lahir dan batinnya berubah. Begitulah kebesaran kekuasaan manusia. (Tafsir Ibnu Katsir 6/327)

Panca Indra Bayi
Bayi yang lahir bukan hanya fisiknya yang lemah, tetapi Aloh Azza wa Jalla menciptakan panca indranya juga lemah. Alloh azza wa jalla berfirman :
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniukan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. " (QS. As-Sajdah:9).

Sebagian ahli tafsir menjeaskan bahwa didahuukan pendengaran, lalu penglihatan, lalu hati karena pendengaran bayi lebih dahulu berfungsi dibanding penglihatan. Sedangkan hati atau pikiran disebut paling akhir, karena akal baru berfungsi setelah berfungsinya pendengaran dan penglihatan (Tafsirul Qur'ani lil Qur'an 9/166).

Ada lagi yang berpendapat karena pendengaran lebih mulia daripada penglihatan, dan dia (pendengaran) sebagai salah satu syarat kenabian. Oleh karena itu Allah tidak mengutus seorang nabi sedangkan dia tuli. Penyebab lain, karena pedengaran merupakan sarana sempurnanya akal. Maka dari itu umumnya ayat di dalam alQur'an mendahulukan pendengaran lalu penglihatan. (Tafsir Abu Said 1/43 dan Kasyful Ma'ani fil Mutasyabih minal Matsani 1/88).

Keterangan ini menunjukkan pentingnya kita memelihara kesehatan badan dan indra bayi, karena apabila anggota badan sehat dan indra yang berupa pendengaran, penglihatan dan akal sehat pula, tentu menjadi penunjang yang sangat kuat untuk memahami ajaran din ini. Dengan demikian, kelak dia akan menjadi anak yang shalih dan shalihah insya Allah.

Bagaimana Memelihara Kesehatan Badan dan Indra Mereka?
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud menjelaskan cara memelihara bayi agar tetap sehat jasmani dan rohaninya, diantaranya :
  • Sebelum berumur tiga bulan, hendaknya tidak sering digendong dan tidak diajak keliling, karena badannya dan anggota badannya masih lemah sekali.
  • Sebelum tumbuh giginya, hendaknya tidak dibei makanan namum diperbanyak minum susu, karena pencernaan masih lunak sehingga belum mampu mencerna makanan. Apabila giginya mulai tumbuh, maka bisa dibantu dengan makanan yang lembut.
  • Dia perlu dilatih makanan. Pada awalnya dilatih dengan roti yang dicelup dengan air hangat, lalu sesuatu yang dimasak dan dicampur dengan kuah tanpa daging, lalu dengan daging yang lembut apabila dia sudah bisa mengunyah.
  • Apabila ada tanda si anak hendak bicara, agar lancar bicaranya, usahakan lidahnya diolesi dengan madu dicampur sedikit garam yang halus. Insya Allah akan lancar bicaranya.
  • Apabila sudah mampu berbicara, upayakan dilatih membaca dua kalimat syahadat, agar yang pertama kali didengar oleh pendengaran mereka ialah kalimat tauhid. Beritahu dia bahwa Allah azza wa jalla di atas 'Arsy. Dia melihat makhuk-Nya dan mendengar perkataan hamba-Nya.
  • Jika giginya mulai tumbuh, upayakan setiap hari gusinya digosok dengan keju atau mentega dan hindarkan dari makanan yang keras atau benda yang membahayakan agar giginya tumbuh sehat dan tidak bengkok atau patah.
  • Orang tua tidak perlu sedih bila anak menangis karena lapar, ketika minum ASI, karena tangisnya bermanfaat untuk melatih anggota badannya dan memperluas pencernaan makanannya serta melapangkan dadanya dan menghangatkan pikirannya. Bahkan menangis dapat meawan kuman atau bakteri yang ada di tubuhnya atau mengeluarkan ingus dan kotoran pada tubuhnya.
  • Jangan lupa mengenakan gurita sekalipun dirasa berat, sampai badan dan anggota badannya kuat. Lalu dilatih duduk dan berdiri sampai dia memiiki kekuatan dan mampu untuk bergerak sendiri.
  • Hendaknya anak dijauhkan dari mendengar suara yang menakutkan dan mengejutkan. Hendaknya pula tidak diperihatkan pada sesuatu yang menakutkan atau gerakan yang menakutkan, karena hal itu akan merusak pikirannnya, bahkan akan dibawa sampai dia dewasa. Oleh karena itu, apabila dia merasa ketakutan karena mendengar atau melihat sesuatu, hendaknya segera disusui samapi tertidur, dan hilang rasa takutnya.
Bila Saatnya Bayi Disapih
Penyapihan anak tentu akan berpengaruh pada kejiwaan dan pikirannya, bahkan terkadang anak akan merasa dibenci oeh ibunya dan merasa kehilangan kekasihnya. Bagaimanakah cara yang efektif untuk menyapih anak dan kapan waktunya yang tepat?

Allah azza wa jalla berfirman :
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yangingin menyempurnakan penyusuan." (QS.a-Baqarah:233)

Ayat ini menunjukkan alangkah besarnya belas kasih Allah azza wa jalla kepada hamba-Nya. Bayi yang baru lahir tidak memiliki kemampuan apa-apa, Allah jadikan sang ibu mencintainya bahkan rela berkorban untk kepentingan kesehatannya. Namun setelah bayi memiliki kekuatan walaupun belum sempurna, dan mampu makan, Allah menganjurkan hendaknya ia disapih. Penyapihan ini pun diterima oleh fitrah yang sehat, baik oleh yang menyusui maupun yang disusui.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Ayat ini menunjukkan : 
  • Sempurnanya susuan selama dua tahun. Ini merupakan haknya anak apabila dia membutuhkannya, terutama bila sang anak kurang nafsu makan.
  • Jika sang bapak menyusukan anaknya kepada orang lain, maka batas waktunya juga sama. Tindakan ini baik pula bila ibu kurang berkenan menyusuinya karena hamil atau sebab lain.
  • Hendaknya anak tidak disapih secara angsung, tetapi sedikit demi sedikit. Hal ini karena penyapihan secara langsung akan membahayakan bagi anak dan anak mempengaruhi kejiwaannya.
Sebelum disapih, hendaknya anak dilatih agar senang makan, sekalipun makannya hanya sedikit.

Imam al-Qurtubhi rahimahullah berkata : " Menyapih bayi tidak harus berumur dua tahun, tetapi boleh kurang dari itu. Penyebutan dua tahun berfaedah pula bagi sang istri yang menyusui anaknya: jika terjadi sengketa, dia berhak menuntut nafkah anaknya kepada suami." (Tafsir al-Qurthubi 3/162).

Semoga dengan mengawali berusaha membantu pertumbuhan kesehatan badan anak dan indranya, anak mudah memahami dinul Isam dan menjadi anak shalih dan shalihan kelak di kemudian hari. Bermanfaat untuk diri, orang tua dan umat. Wallahu a'lam.

Sumber : Majalah al-Mawaddah, Vol 43, Syawal 1432 H-September 2011 M, Hal : 30-32

Minggu, 02 Oktober 2011

Asfiksia Pada Neonatus

Asfiksia neonatorum adaah keadaan bayi yang baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur dalam satu menit pertama setelah lahir. Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kompikasi, seperti diabetes melitus, preeklamsia berat atau eklamsia, eritroblastosis fetais, kelahiran kurang bulan (kehamilan < 34 minggu), kelahiran lewat bulan, plasenta previa, solusio plasenta, korioamnionitis, hidramnion, dan oligohidramnion, gawat janin serta pemberian obat anestesi atau narkotika sebelum kelahiran.

Manifestasi Klinis
Distres pernafasan (apnu atau megap-megap), detak jantung < 100x/menit, refleks/respon bayi lemah, tonus otot menurun, serta warna kuit biru atau pucat.
Berdasarkan skor APGAR menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :
Asfiksia ringan : skor APGAR 4-6
Asfiksia berat : skor APGAR 0-3

Penilaian skor APGAR
Detak jantung : nilai 0 : tidak ada
                               1 : < 100/menit
                               2 : > 100/menit

Pernapasan    : nilai 0 : tidak ada
                              1 : tidak teratur
                              2 : tangis kuat

Refleks jalan napas : nilai 0 : tidak ada
                                       1 : menyeringai
                                       2 : batuk/bersin

Tonus otot       : nilai 0 : lunglai                                             
                                1 : feksi ekstremitas (lemas)
                                2 : fleksi kuat, gerak aktif

Warna kulit      : nilai 0 : biru/pucat
                                1 : tubuh merah, ekstremitas biru
                                2 : merah seluruh tubuh

Skor APGAR normal : 7-10.
Pemantauan : bila skor Apgar 5 menit setelah bayi lahir masih kurang dari 7, penilaian dianjutkan setiap 5 menit.

Penatalaksanaan
Pada neonatus dengan sfiksia, resusitasi diberikan secepat mungkin tanpa menunggu penghitungan skor Apgar. Langkah resusitasi mengikuti ABC. A : pertahankan jalan napas supaya bebas, jika perlu dipasang intubasi endotrakeal; B : bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taktil atau tekanan positif menggunakan bag and mask atau lewat pipa endotrakeal; C : pertahankan sirkulasi jika perlu dengan kompresi dad dan obat-obatan.

Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and mask selama 15-30 detik. Bia dalam waktu 15 detik, denyut nadi dibawah 80x/menit, lakukan kompresi dada dengn dua jari pada 1/3 sternum sebanyak 120x/menit.

Intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh tenaga terlatih pada bayi yang tidak memberi respon terhadap bantuan napas dengan bag and mask atau pada bayi dengan asfiksia berat.

Terapi medikamentosa diberikan bila denyut nadi masih dibawah 80x/menit setelah 30 detik kombinasi bantuan napas dan kompresi dada atau dalam keadaan asistol. Berikan adrenalin 1:10.000 dosis 0,1-0,3 ml/kgBB intravena/intratrakeal, dapat diulangi tiap 3-5 menit.


Komplikasi
Edema otak, perdarahan otak, anuria atau oiguria, hiperbilirubinemia, enterokoits netrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan pneumothoraks.

Prognosis
1. Asfiksia ringan : tergantung pada kecepatan penatalaksanaan.
2. Asfiksia brat : dapat menimbukan kematian pada hari-hari pertama atau kelainan syaraf. Asfiksia dengan pH 6,9 dapat menyebabkan kejang sampai koma dan kelainan neuroogis permanen, eperti serebral palsi atau retardasi mental.

Sumber : Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. FK UI.