Selasa, 06 Juli 2010

Penanganan Awal Luka Bakar di Rumah

Luka bakar merupakan kecelakaan di rumah yang sering terjadi. Sering kali kita mendengar seorang anak yang terkena siraman minyak panas, atau terkena kuah bakso penjual bakso dll.
Penyebab luka bakar selain terbakar api langsung atau tidak langsung, juga dapat terjadi karena pajaran suhu tinggi dari matahari, terkena istrik, maupun bahan kimia.
Beratnya luka bakar ditentukan oeh kedalaman luka bakar, luas luka bakar dan daerah luka bakar tersebut.

DERAJAT LUKA BAKAR
Kedalaman luka bakar ditentukan oleh tingginya suhu dan lamanya paparan suhu tinggi tersebut.
Selain karena terkena api langsung pada tubuh, baju yang ikut terbakar juga memperdalam luas luka bakar. 
Bahan baju yang aman adalah bahan baju yang terbuat dari kain wol. Bahan sintetis seperti nilon dan dakron selain mudah terbakar juga mudah lumer oleh suhu tinggi, sehingga menjadi lengket dan memperberat derajat luka bakar.

Luka Bakar Derajat I : hanya mengenai epidermis, sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari. Kulit terihat kemerahan dan terasa nyeri pada daerah setempat. Misal : akibat tersengat matahari.
Luka Bakar Derajat II : luka mencapai kedalaman dermis, masih ada elemen epite yang sehat. Luka dapat sembuh sendiri dalam 2-3 minggu. Gejala yang timbul : nyeri, adanya gelembung atau bula berisi cairan pada daerah luka.
Luka Bakar Derajat III : Luka meliputi seuruh kedalaman kulit dan mungkin subkutis atau organ yang lebih dalam. Tidak ada elemen epitel hidup yang tersisa yang memungkinkan penyembuhan luka dari dasar luka. Kulit tampak abu-abu gelap atau hitam dengan permukaan jaringan lebih rendah dibanding kulit sekeilingnya yang masih sehat.Tidak ada bula dan tidak terasa nyeri.

PERTOLONGAN PERTAMA
Upaya pertama saat terbakar adalah segera mematikan api, misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk segara mematikan api. Korban dapat mengusahakan dengan cepat menjatuhkan diri dan berguling-guling untuk mencegah meluasnya bagian pakaian yang terbakar. Kontak dengan bahan yang panas juga harus cepat diakhiri misalnya dengan mencelupkan bagian yang terbakar atau menceburkan diri ke air dingin, atau melepaskan baju yang tersiram air panas.

Segera mendinginkan darah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin pada jam pertama. Oleh karena itu merendam bagian tubuh yang terbakar selama lima belas menit pertama di daam air sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan daeran yang terbakar sehingga kerusakan akibat luka bakar lebih dangkal dan dapat diperkecil. Pencelupan atau penyiraman luka yang terbakar dapat dilakukan dengan air apa saja yang dingin, dan tidak usah steril.

Pertolongan pertama setelah sumber panas dimatikan, disingkirkan atau dihilangkan adalah dengan merendam daerah luka bakar di dalam air atau menyiraminya dengan air yang mengalir sekurang-kurangnya lima belas menit.
Pada luka bakar ringan, prinsip penanganan utama adalah mendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisa-sisa epitel untuk menutup permukaan luka. Luka dapat dirawat dengan perawatan secara tertutup atau terbuka. Perawatan dapat dilakukan dengan mengoleskan luka dengan antiseptik dan membiarkannya terbuka (pada perawatan terbuka). Antiseptik yang biasa digunakan adalah larutan Povidon Iodin (Betadin). Pada perawatan tertutup setelah luka diolesi cairan antiseptik, luka ditutup dengan pembalut steril.

Sumber : Buku Ajar Bedah, EGC Kedokteran Jakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar