Minggu, 02 Oktober 2011

Asfiksia Pada Neonatus

Asfiksia neonatorum adaah keadaan bayi yang baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur dalam satu menit pertama setelah lahir. Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kompikasi, seperti diabetes melitus, preeklamsia berat atau eklamsia, eritroblastosis fetais, kelahiran kurang bulan (kehamilan < 34 minggu), kelahiran lewat bulan, plasenta previa, solusio plasenta, korioamnionitis, hidramnion, dan oligohidramnion, gawat janin serta pemberian obat anestesi atau narkotika sebelum kelahiran.

Manifestasi Klinis
Distres pernafasan (apnu atau megap-megap), detak jantung < 100x/menit, refleks/respon bayi lemah, tonus otot menurun, serta warna kuit biru atau pucat.
Berdasarkan skor APGAR menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :
Asfiksia ringan : skor APGAR 4-6
Asfiksia berat : skor APGAR 0-3

Penilaian skor APGAR
Detak jantung : nilai 0 : tidak ada
                               1 : < 100/menit
                               2 : > 100/menit

Pernapasan    : nilai 0 : tidak ada
                              1 : tidak teratur
                              2 : tangis kuat

Refleks jalan napas : nilai 0 : tidak ada
                                       1 : menyeringai
                                       2 : batuk/bersin

Tonus otot       : nilai 0 : lunglai                                             
                                1 : feksi ekstremitas (lemas)
                                2 : fleksi kuat, gerak aktif

Warna kulit      : nilai 0 : biru/pucat
                                1 : tubuh merah, ekstremitas biru
                                2 : merah seluruh tubuh

Skor APGAR normal : 7-10.
Pemantauan : bila skor Apgar 5 menit setelah bayi lahir masih kurang dari 7, penilaian dianjutkan setiap 5 menit.

Penatalaksanaan
Pada neonatus dengan sfiksia, resusitasi diberikan secepat mungkin tanpa menunggu penghitungan skor Apgar. Langkah resusitasi mengikuti ABC. A : pertahankan jalan napas supaya bebas, jika perlu dipasang intubasi endotrakeal; B : bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taktil atau tekanan positif menggunakan bag and mask atau lewat pipa endotrakeal; C : pertahankan sirkulasi jika perlu dengan kompresi dad dan obat-obatan.

Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and mask selama 15-30 detik. Bia dalam waktu 15 detik, denyut nadi dibawah 80x/menit, lakukan kompresi dada dengn dua jari pada 1/3 sternum sebanyak 120x/menit.

Intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh tenaga terlatih pada bayi yang tidak memberi respon terhadap bantuan napas dengan bag and mask atau pada bayi dengan asfiksia berat.

Terapi medikamentosa diberikan bila denyut nadi masih dibawah 80x/menit setelah 30 detik kombinasi bantuan napas dan kompresi dada atau dalam keadaan asistol. Berikan adrenalin 1:10.000 dosis 0,1-0,3 ml/kgBB intravena/intratrakeal, dapat diulangi tiap 3-5 menit.


Komplikasi
Edema otak, perdarahan otak, anuria atau oiguria, hiperbilirubinemia, enterokoits netrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan pneumothoraks.

Prognosis
1. Asfiksia ringan : tergantung pada kecepatan penatalaksanaan.
2. Asfiksia brat : dapat menimbukan kematian pada hari-hari pertama atau kelainan syaraf. Asfiksia dengan pH 6,9 dapat menyebabkan kejang sampai koma dan kelainan neuroogis permanen, eperti serebral palsi atau retardasi mental.

Sumber : Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. FK UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar