Minggu, 20 November 2011

Untaian Mutiara Nasehat Untuk Para Dokter


Seoranghamba siapapun dia, apapun profesinya, dia tidak akan sanggup hidup sendiriantanpa membutuhkan uluran tangan orang lain. Karena manusia adalah makhluk yanglemah, yang tidak akan bisa menata kehidupannya kecuali dengan sebab bantuanorang lain. Maka seorang yang memiliki manfaat bagi saudaranya, merupakankeutamaan atasnya yang Alloh Azza waJalla lebihkan dari yang lain. yang sudah semestinya hamba tersebutbersyukur kepadaNya dengan memanfaatkan nikmat tersebut dengan melakukan banyakketaatan kepada-Nya.

Seorangdokter yang bergerak di bidang medis, mereka memiliki peranan urgen bagikehidupan masyarakat, karena mereka dengan izin Alloh Azza wa Jalla merupakan sebab diturunkannya kesembuhan bagi hamba Alloh Azza wa Jalla yang mengidap penyakit.Akan tetapi yang kurang menjadi perhatian adalah mereka para dokter kurangmenyadari akan hal ini sehingga terkadang muncul dari sebagian dokter kurangnyabersyukur , mereka ujub dengan dirinya, merasa dibutuhkan banyak orang danperkara-perkara lain yang mungkin lebih buruk lagi- kecuali orang – orang yangdirahmati Alloh subhanahu wa ta’ala.

Olehsebab itu disini kami akan membawakan beberapa untaian nasihat yang disampaikanoleh Al Imam Al Faqih Asy Syaikh Muhammadbin Shalih al ‘ Utsaimin radhimahullah berkenaan tentang adab seorangdokter yang dicuplik dari ceramah beliau bersama para dokter di Rumah SakitRiyadh yang kemudian dituangkan dalam risalah kecil dengan tema “Irsayadaatun lithobiibil muslim” Semoga menjadipelajaran bagi kaum muslimin terkhusus para dokter, diantara untaian nasihatbeliau rahimahullah.

Pertama, Mengikhlaskan niat di dalampekerjaan kalian, bukan bekerja untuk mendapatkan gaji semata, penghormatan,ucapan terima kasih dan sebagainya. Namun kalian bekerja untuk menghilangkanpenyakit dengan takdir Alloh Azza waJalla dengan sebab usaha kalian dan dengan tujuan berbuat baik kepadaorang-orang yang kalian obati. Dengan niat yang ikhlas inilah pekerjaan akanmemberikan hasil yang baik, begitu pula sebaliknya.

Kedua, Bersungguh-sungguh di dalammengingatkan pasien agar bertaubat kepada Alloh Azza wa Jalla, istighfar dan memperbanyak dzikir, membacaalQur’an, terlebih untuk mengucapkan dua kalimat yang telah disebutkan olehNabi shollallahu ‘alaihi wasalam : “Ada dua kalimat yang sangat dicintai oleh ArRahman(Alloh), sangat ringan (diucapkan) oleh lisan, tapi berat timbangannya (di harikiamat) yakni subhaanallohi wabihamdih dan subhaanallohil ‘adziim. “ (HR Bukhory no. 7124 dari sahabat Abuhuroiroh).
Orangyang sakit tidak akan kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat ini, hasunglahdia untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Juga menasehati danmengajak pasien agar hati mereka bergantung kepada Alloh melalui ayat-ayatNya,karena ketergantungan para pasien kepada Alloh memberikan pengaruh yang kuatdalam menghilangkan atau meringankan penyakit yang dideritanya.

Ketiga, Apabila telah ditakdirkan pasienanada menjemput ajalnya, maka kewajiban kalian adalah mentalqinnya dengankalimat Laa Ilaaha Illalloh, karena Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bimbinglah orang yang akan meninggal di antara kalian untuk mengucapkan Laaillaha illalloh.“ (HR. Muslim no 2162,2164 dari Abu Sa’id al Khudry, AbuHurairah).

Tapiyang perlu diperhatikan, talqin itu hendaknya dengan cara yang lembut. Apakahanda harus mengatakan kepadanya, “ Wahai Bapak Fulan ucapkanlah Laa IlaahaIllalloh karena sebentar lagi ajal menjemputmu!” Janganlah katakan seperti itukarena barangkali kesusahan yang dia rasakan akan menyebabkan dia mengatakan“tidak mau”.  Maka mungkin cara yangterbaik di dalam mentalqin adalah, anda berdzikir disampingnya Laa ilaahaillalloh, apabila anda berdzikir kepada Alloh disisinya, niscaya dia akan ingatdan akan mengikuti.

Ya,seandainya si pasien adalah orang kafir maka anda katakan kepadamya, “KatakanLaa Ilaaha Illalloh.” Karena Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam mengatakankepada pamannya Abu Tholib tatkala ajal menjemputnya “ Wahai pamanku ucapkanlahLaa Ilaaha Illalloh suatu kalimat yang akan aku jadikan alasa (hujah) untukmembelamu di sisi Alloh.” (HR. Bukhory 1294 Muslim 141).

Rosullullahjuga mengatakan hal yang sama kepada pemuda Yahudi di Madinah tatkala Nabisholallohu ‘alaihi wasalam menjenguk saat ajal hendak menjemputnya beliaumenawarkan agama islam kepadanya, maka pemuda itu menoleh kepada bapaknya,seakan-akan minta izin, maka Bapaknya berkata kepadamya, “ Taatilah Abu Qasim(yaitu panggilan Nabi Sholallohu ‘alaihi was sallam). Akhirnya pemuda itu masukIslam. Maka Nabi bersabda : “Segala puji hanya miik Allah yang telahmenyelamatkannya dari neraka.“ (HR. Bukhory 1290 dari Anas bin Malik)
Perhatikanlah…!Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasalam memuji Alloh Azza wa Jalla tatkala pemuda itu berpin dah dari agama Yahudikepada Islam.

Keempat, Selain itu anda tanyakan jugabagaimana sholatnya? bersucinya? Anda ajarkan dia sesuai dengan ilmu yang andakuasai. Sebagian pasien tidak bersuci sebagaimana mestinya, juga karenasebagian pasien terdapat najis pada pakaiannya dan bahkan mengatakan : “Apabila Alloh sudah menyembuhkanku, maka barulah aku akan bersuci dan sholat…!”
Sebagianpasien mengqoshor (memendekkan) sholat padahal dia tinggal di kotanya. Diamengira bahwa apabila seseorang boleh menjamak maka boleh pula baginyamengqoshor. Apabila pasien penduduk Riyadh (dan dia dirawat di Riyadh) kitakatakan kepadanya : “Anda boleh menjamak anatar dua sholat apabila andamerasakan kesulitan untuk melakukan sholat pada masing-masing waktunya, dantidak boleh baginya mengqoshor. Tapi seandainya pasien berasal dari kota laindan dia dirawat di Riyadh maka kita katakan kepadanya : “Silahkan qoshor danjamak sholat  anda.”

Kelima, Pesan saya kepada kalian Apabilapasien anda adalah lawan jenis, dalam artian apabila tertuntut oleh keadaandarurat, sehingga dokter pria mengobati pasien wanita, waspadalah terhadapfitnah ini! Maka janganlah membuka bagian tubuhnya kecuali sesuai dengankebutuhan medis saja dan dengan mengurangi obrolan-obrolan dan penangana,karena syaiton itu berjalan dalam tubuh anak adam di dalam jalan peredarandarahnya. Terkadang anda akan berkomentar dalam kondisi semacam ini tidakmungkin seorang akan tergoda syahwatnya! Atau komentar-komentar semisalnya.Maka kita jawab :”Itu benar, itu adalah asalnya, tapi bagaimana pendapat andaapabila syaithon berjalan di dalam tubuh anak Adam didalam peredaran darahnya?Bukankah mungkin sekali dia (syaithon) akan menyesatkan orang ini? Jawablah..!Ya mungkin, bahkan mungkin sekali.”

Keenam, Juga saya wasiatkan kepada kalianuntuk bersungguh-sungguh menghadapkan pasien ke arah kiblat tatkala sholatsemampu mungkin, kalau perlu dengan cara kita putar ranjangnya, jikamemungkinkan maka putarlah! Jika tidak memungkinkan maka katakan kepada pasienanda “Bertakwalah kepada Alloh bagaimanapun keadaanmu. “ Alloh Azza wa Jalla berfirman :
“Dankepunyaan Allohlah timur dan barat, maka kemanpun kalian menghadap disitu adawajah Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Luas (Rohmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al Baqoroh 115)

Alloh Azza wa Jalla juga berfirman :
“Allohtidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (AlBaqoroh 286) “Alloh tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya.” (Al Baqoroh 286)

Alloh Azza wa Jalla juga berfirman :
”Maka bertakwalah kepada Alloh sesuai dengan kemampuanmu.” (At taghabun 16)

Andatenangkan hatinya dan katakan kepadanya, “Apabila kebiasaanmu sholat menghadapkiblat dan ini adalah kenyataannya maka telah ditulis bagimu pahala (menghadapkiblat) secara sempurna.“
Hal inisesuai sabda Nabi::
”Apabila seseorang hamba sakit atau melakukan safar (mengadakan perjalanan)maka dituliskan baginya pahala amalan-amalan yang ia kerjakan tatkala ia sehatdan sedang mukim.” (HR Bukhori 2834 dari Abu Musa Al asy’ari)

Ketujuh, Dan juga nasihat untuk kalian agarberwasiat / memberikan pesan kepada pasien, apabila mereka (disatukan satudengan psein yang lain) di dalam satu kamar. Kalian pesankan kepada mereka agartidak saling mengganggu satu dengan yang lain. Karena sebagian pasien terkadangmengganggu pasien lainnya. Terkadang dengan mendengarkan tape recorder atauradio. Apabila memang perkara ini dilarang maka barangkali saja dia mengganggudengan bacaan alQur’an, membaca alQur’an dan mengeraskan suaranya! Nabishollallohu ‘alaihi wassalam telah bersabda kepada sahabat-sahabatnya yangsebagian mengeraskan suaranya, Apa yang beliau ucapkan? Beliau bersabda : “Janganlahkalian saling mengganggu satu sama yang lain dalam membaca alQur’an.” (HR Abudaud 1334 dasri Abu Sa’id Al Khudry dishahihkan syaikh alAlbani rahimahulloh)

Kedelapan, Saya juga berpesan kepada kalianuntuk tidak memperbanyak obrolan dengan para perawat wanita, kecuali sesuaidengan tingkat kebutuhan (yang darurat) dengan tetap berusaha menjagapandangan, karena masalah ini sangat berbahaya. Terkadang obrolan-obrolan itumendorong hal-hal yang lebih buruk lagi! Akan tetapi jika hal tersebutdibutuhkan (darurat) maka boleh dilakukan hanya saja tetap menjaga pandangansemampu mungkin.

Kesembilan, Saya juga berpesan kepada kalianagar menjaga jam kerja (disiplin). Jangan sampai terlambat dari awal waktukehadiran dan jangan keluar sebelum jam keluar. Karena waktu itu bukanlah hakkalian, jam kerja bukanlah haknya dia (dokter) karena dia telah mengambil upahdari jam kerjanya. Setiap detik ada perhitungan dari upahnya. Maka tidak halalbagi seeorang untuk terlambat dari awal jam kehadiran dan tidak boleh maju darijam pulang. Seseorag harus menunaikan amanahnya…!

Kesepuluh, Saya wasiatkan kepada kalian agarberiman dan yakin usaha saudara-saudara ini adalah hanya sekedar (melakukansebab) sedangkan keputusan akhir ditangan siapa? Berada ditangan siapa?Ditangan Alloh azza wa Jalla. Terkadang seseorang telah melakukan suatu sebabdengan sempurna, tetapi tidak ada hasilnya, karena keputusan akhir berada ditangan Alloh Azza wa Jalla. Olehkarena itu apabila seseorang mengutip hadits.
“Jintenhitam (habatus sauda) adalah obat segala macam penyakit kecuali almaut.” (HR.bukhory 5363 dari ‘Aisyah dan Muslim 5896 dari Abu Hurairah).
Makaseakan-akan konsekuensinya adalah tidak ada seorang pun yang akan sakit, tapiketahuilah bukan begitu kenyataannya, habatussauda adalah suatu sebabkesembuhan hal ini tidak diragukan lagi, tapi sebab(sarana) ini terkadang tidakmendapatkan hasil karena adanya penghalang. Maka meskipun anda seorang yangsangat teliti (pandai), dan ikhlas, terkadang usaha anda tidak mendatangkanhasil sesuai dengan keinginan anda, ketahuilah keputusan akhir itu ditanganAlloh Azza wa Jalla.

Kesebelas, Aku wasiatkan agar kalianmengucapkan “bismillah” ketikamemulai pengobatan dan pekerjaan kalian, karena setiap pekerjaan yang tidakdiawali dengan ucapan “bismillah” itu akan rugi yaitu terputus dari berkah.

Inilahyang bisa saya sampaikan saat ini berupa wasiat. Akhirnya saya memohon kepadaAlloh Azza wa Jalla semoga bermanfaatbagi kalian dan dijadikan amalan kalian senantiasa ikhlas karena Alloh Azza wa Jalla dan menuai manfaat bagihamba Alloh Azza wa Jalla. Wallohulmuwaffiq.

Maroji’
IrsadaatunLithobiibil Muslim-Ibnu Utsaimin
ShohihBukhory
ShohihMuslim
ShohihSunan Abu daud

Diketik ulang dariMajalah ‘Afiyah Edisi 1 Volume 1 Hal 14-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar