Sabtu, 11 Desember 2010

Partus Spontan Biarpun Kaki Cacat

Ada sebuah cerita yang mengharukan dari tetangga orang tuaku. Ada seorang wanita dengan catat kedua kakinya (kakinya bengkok). Sejak awal kehamilan, spesialis kandungan mengarahkan agar ibu tersebut SC. Kira-kira mendekati HPL ibu tersebut dipersiapkan untuk SC elektif (SC yang memang sudah direncanakan, karena tidak mungkin bisa partus normal).
Secara medis, partus terjadi karena 3 hal : adanya his (kontraksi rahim yang frekuen), kekuatan mengejan ibu, dan jalan lahir yang normal. Ketika melahirkan, seorang ibu harus posisi litotomi (kedua kaki ditekuk, tangan memegang ujung bawah kaki), dagu ibu menyentuh dada, dan ibu harus mengejan pada daerah kemauannya untuk mendorong bayi keluar.
Jadi seorang wanita yang mempunyai kelainan kaki, otomatis tidak memungkinkan melakukan posisi litotomi. Jadi kecil harapan bisa partus secara normal.

Qodarulloh wa masyaa fa'al, beberapa hari sebelum jadwal SC ibu tersebut mengalami kontraksi kandungan tanda akan partus. Karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, akhirnya ibu tersebut diantar suaminya ke bu bidan dekat rumah. Bu bidan langsung melakukan pemeriksaan dalam, ternyata sudah pembukaan lengkap pada cervix, dan kepala bayi sudah berada di dasar panggul. Kepala bayi yang berada di panggul otomatis akan mendorong seorang ibu untuk mengejan. Ibu tersebut tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejan. Akhirnya mau tidak mau, bu bidan segera membantu ibu untuk melahirkan bayinya. Biarpun dengan posisi kaki tidak bisa ditekuk, ibu tersebut sekuat tenaga mengejan untuk mendorong bayi keluar. Alhamdulillah akhirnya bayi bisa keluar secara spontan dan sehat.

Begitulah.. itu hanya satu diantara kejadian dimana seorang ibu melahirkan spontan padahal sudah disarankan untuk SC. Dengan kehendak Alloh Subhanahu wa ta'ala ibu tersebut bisa melahirkan spontan. 

Ada tiga hal utama yang diperlukan agar kita bisa melahirkan secara normal :
  1. Do'a. Tiada hal yang bisa mengalahkan kekuatan do'a. Apalagi do'a seorang ibu untuk anaknya. Sejak awal kehamilan, perbanyaklah berdo'a agar diberi kemudahan dalam kehamilan dan persalinan.
  2. Optimis dari diri sendiri. Yakinah bahwa kita bisa melahirkan secara normal sejak awal kehamilan sampai akhir dari persalinan. Betapa banyak wanita yang "putus asa" ketika merasakan sakitnya his, karena tidak sabar menahan sakitnya langsung minta di SC atau dilakukan tindakan untuk mempercepat partusnya. Di setiap sakit yang seorang ibu rasakan selama kehamilan, insya Alloh akan mendapat pahala dari ALLOH azza wa jalla.So, tahanlah sakit itu, banyaklah berdzikir dan mohon kemudahan dari Alloh Subhanahu wa ta'ala.
  3. Penolong persalinan (Bidan, Dokter umum, atau Sp.OG) yang amanah dan sabar. Hal ini bisa ditanyakan ke temanS yang sudah berpengalaman melahirkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar